Bisnis.com, SINGAPURA—Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) China pada Januari jatuh ke posisi terendah dalam 6 bulan yakni 50,5, akibat menurunnya hasil produksi dan menurunnya pemesanan barang. Sementara itu PMI non-manufaktur turun menjadi 53,4, terendah sejak Maret 2011.
Qu Hongbin, ekonom HSBC mengatakan pertumbuhan yang lebih lambat terdapat di sektor jasa yang bermula dari menurunnya aktivitas pabrik-pabrik di China serta upaya negara dalam mengekang pengeluaran yang berlebihan.
“Kami berharap pertumbuhan sektor jasa akan bangkit setidaknya dalam beberapa bulan mendatang,” kata Qu di Beijing pada Jumat (7/2/2014). Namun, dia mencatat bahwa perbaikan pasar bergantung pada kuatnya pertumbuhan manufaktur dan upaya pemerintah dalam memperbaiki perluasan sektor jasa.
Sebuah indeks PMI serupa yang dirilis oleh otoritas statistik China awal pekan ini menunjukkan pertumbuhan sektor jasa pada Januari merupakan yang terendah dalam 5 tahun akibat menurunnya kepercayaan bisnis ke posisi terendah dalam 4 tahun.
Pada pengukuran terpisah lainnya, dua PMI untuk pabrik-pabrik China juga menunjukkan pertumbuhan manufaktur pada Januari tergelincir ke posisi terendah dalam 6 bulan. Mengutip survei Reuters, analis percaya perekonomian China akan tumbuh 7,4% tahun ini, kinerja terburuk dalam 24 tahun.
Pada 2013, China melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,7%. Kekhawatiran yang tinggi atas hilangnya momentum pertumbuhan China diyakini menjadi faktor pendorong dalam aksi jual di pasar keuangan global pada akhir Januari, dan pasar negara berkembang mendapatkan pukulan paling sulit.
Sementara itu indeks Bloomberg China-US Equity menguat 1,5% pada Kamis (6/2) setelah data pengangguran AS diklaim lebih baik dari perkiraan.