Bisnis.com, JAKARTA - Joop Ave, mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi era Orde Baru, dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Moount Elisabeth Singapura pada Rabu (5/2) karena sakit komplikasi yang diderita sejak beberapa tahun terakhir.
Joop Ave yang lahir di Yogyakarta pada 5 Desember 1934 itu pernah menjadi Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa Kabinet Pembangunan VI.
Joop juga tercatat aktif selama 20 tahun di bidang keprotokolan dan merupakan mantan Direktur Jenderal Pariwisata (1982) yang menguasai tiga bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyatakan meninggalnya tokoh pariwisata Joop Ave adalah kehilangan besar bangsa Indonesia.
"Ini adalah suatu kehilangan besar untuk bangsa kita," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu, mengomentari wafatnya 'sesepuh' pariwisata RI itu, Rabu.
Bagi Mari Elka Pangestu, sosok Joop Ave adalah seorang tokoh luar biasa yang membuka jalan bagi perkembangan pariwisata Indonesia.
"Beliau memang sangat layak untuk dikatakan sebagai Bapak Pariwisata Indonesia," katanya.
Menurut Mari, Joop yang sudah membawa citra pariwisata Indonesia yang baik di mata dunia internasional.
Bagi kementeriannya sendiri, Joop dianggap sangat berjasa karena telah mampu menciptakan banyak hal termasuk standar hospitality misalnya dalam hal penyambutan tamu.
"Berkas-berkas beliau di kantor menjadi bukti keluarbiasaan itu. Latar belakang sebagai protokoler istana membuat beliau begitu detail dalam menyiapkan sesuatu. Misalnya saja dalam setiap ada kunjungan kenegaraan diterbitkan prangko," katanya.
Joop juga dinilainya sangat berjasa dalam hal meletakkan pendidikan kepariwisataan di lingkungan sumber daya manusia (SDM) kementerian yang pernah dipimpinnya.
"Beliau mendidik anak buahnya dengan 'perfect' agar misalnya bisa melaksanakan tugas dalam menjaga standar yang telah disusun," katanya.
Di mata Mari, sosok Joop telah mampu mempertahankan kelestarian budaya bangsa.
"Banyak buku yang sudah beliau susun dan ada buku program mengenai segala aspek kebudayaan yang kini menjadi panduan bagi mereka yang ingin mendalami soal budaya bangsa kita," katanya. (Antara)