Bisnis.com, DENPASAR - Inflasi Provinsi Bali pada Januari 2014 tercatat 1,19%, dengan angka kumulatif tahunan sebesar 7,17%.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Panusunan Siregar menyampaikan Kota Denpasar menyumbang inflasi lebih besar yakni mencapai 1,26%, dibandingkan dengan inflasi wilayah Singaraja yang hanya 0,83%. Namun secara kumulatif, inflasi dari kawasan Bali Utara jauh lebih tinggi.
"Secara kumulatif, Januari 2013 sampai Januari 2014 inflasi Bali mencapai 7,17%, Denpasar 6,55%, sedangkan Singaraja mencapai 10,25%," ujarnya, Senin (3/2/2014).
Menurut dia, level inflasi terbilang cukup besar sebagai permulaan tahun. Hal ini, kata Panusunan, berdampak terhadap para investor dan pelaku bisnis karena berpotensi besar menggerakan tingkat BI rate dan suku bunga komersil.
“Untuk itu, pemerintah provinsi diharapkan bisa menjaga tingkat inflasi sepanjang 2014,” katanya.
Pada dasarnya, lanjut dia, pihak yang paling terkena dampak inflasi adalah masyarakat berpenghasilan rendah karena peningkatan harga barang konsumsi tidak disertai dengan kenaikan pendapatan.
BPS Bali menggunakan indikator dasar yang berbeda pada perhitungan inflasi tahun ini. Selain itu, terdapat wilayah baru yang diperhitungan sebagai komponen inflasi Provinsi Bali, yakni Singaraja, sebagai upayauntuk menggambarkan potret Bali Utara sehingga hasilnya bisa lebih mewakili seluruh wilayah.