Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Industri Makanan dan Minuman (Asprindo) Sulawesi Selatan berencana membangun tiga minimarket di Kota Makassar dengan nilai investasi sekitar Rp4,5 miliar.
Ketua Asprindo Sulsel Muhammad Asaf mengemukakan pendirian minimarket tersebut disiapkan untuk memasarkan produk-produk olahan dari UKM yang merupakan anggota asosiasi pada sejumlah kabupaten/kota di Sulsel.
"Kita sudah realisasikan 1 unit [minimarket] dengan investasi mencapai Rp1,5 miliar, dan untuk selanjutnya investasinya sama. Kita harap produk makanan dan minuman asal Sulsel bisa lebih berdaya saing melalui penjualan yang lebih modern," katanya, Minggu (2/2/2014).
Adapun sumber pendanaan bersumber dari anggota asosiasi dan perbankan. Menurut Asaf, pendirian minimarket tersebut lebih mengoptimalkan pemasaran produk makanan dan minuman dari UKM yang juga menjadi anggota asosiasi.
Selain itu, produk UKM tersebut telah memiliki sistem pengemasan yang lebih modern sehingga layak untuk diperdagangkan melalui pasar ritel minimarket.
Sejumlah kemudahan juga disiapkan untuk seluruh UKM anggota asosiasi yang menitipkan produknya di minimarket, yakni bebas listing fee, dan bahkan memperoleh pembinaan secara berkelanjutan serta bantuan pembiayaan dari perbankan.
"Kita memang ingin lebih mendorong pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman Sulsel yang selama ini terkendala untuk pemasarannya maupun pendananaannya," ucap Asaf.
Selain merambah sektor ritel untuk penjualan, lanjutnya, Asprindo Sulsel tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah kelompok tani untuk pengembangan tanaman ubi gajah.
Adapun, ubi gajah merupakan bahan baku makanan khas Sulsel yang dikembangkan di sejumlah kabupaten, diantaranya Bone, Maros, Pangkep dan Sidrap. "Jadi, kita tidak berfokus pada pengembangan UKM makanan dan minuman, namun juga sektor yang terkait," paparnya.
Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel memperkirakan operasional PT Jamkrida Sulsel secara efektif pada kuartal II/2014 yang diproyeksikan akan lebih membantu pembiayaan UKM di daerah ini.
"UKM akan diperkuat pembiayaannya, baik itu yang memproduksi makanan minuman atau produk dan kegiatan usaha lainnya. PT Jamkrida akan memfasilitasi untuk lebih memudahkan bantuan kredit perbankan dengan tetap menggunakan skala prioritas yang benar-benar potensial," kata Muhammad Mukhlis, Kepala Bidang Kelembagaan Diskop & UMKM Sulsel.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran PT Jamkrida Sulsel diharapkan mampu merealisasikan target 2% masyarakat Sulsel yang bergerak di sektor UKM, di mana sejauh ini hanya 0,8% dari total jumlah penduduk.