Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obituari Muri Koes Plus, Sempat Ngambek ke Jember sebelum Kembali ke Jakarta

Dunia musik hari ini kehilangan salah satu sosok legendaris pada diri Muri alias Kasmuri, drummer sekaligus vokalis Koes Plus
 Konser Reuni Muri-Koes Plus/Kapanlagi
Konser Reuni Muri-Koes Plus/Kapanlagi

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia musik hari ini kehilangan salah satu sosok legendaris pada diri Muri alias Kasmuri, drummer sekaligus vokalis Koes Plus.

Muri wafat hari ini, Sabtu (1/2/2014) dalam usia 65 tahun sekitar pukul 05.00 WIB. Jenazah akan dikebumikan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung Jakarta Timur sehabis shalat dzuhur.

Bagi penggemar Koes Plus atau anak-anak muda yang lahir era 1970-an tentu masih ingat bagaimana saat menyaksikan aksi Muri di balik drum.  Ya, Muri adalah drummer legendaris yang penampilannya menjadi daya tarik sendiri bagi pemirsa TVRI kala itu.

Ada sepenggal cerita menarik soal bergabungnya Muri yang kemudian mengubah nama grup band legendaris asal Kota Tuban, Jawa Timur itu. Kehadiran Muri mengubah nama grup, dari semula Koes Bersaudara menjadi Koes Plus. Nama Kasmuri lebih dikenal dengan sebutan Muri atau Murry.

Adalah Koesnomo (Nomo), selain bermusik juga mempunyai pekerjaan sampingan.

Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih: tetap bermusik bersama Koes Bersaudara atau keluar.

Nomo memilih opsi terakhir dan diikuti oleh adiknya Koesroyo (Yok).

Dengan keluarnya dua anggota Koes Bersaudara yakni Koesnomo (Nomo) dan Koesroyo (Yok), Koes Bersaudara pun usai.

Tonny yang terus ingin bermusik menggamit dua musisi masing-masing oleh Kasmuri (Murry) dan Totok AR, pemain bass group Philon. Band ini memakai nama Koes Plus, artinya plus dua orang di luar dinasti Koeswoyo: Totok A.R dan Murry.

Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya.

Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan menertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.

Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh dalam grup musik Lemon Trees.

Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus.

Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Wikipedia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper