Bisnis.com, SEOUL - Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal IV/2013 sesuai dengan perkiraan analis, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada level terendah sejak 2010.
Menurut bank sentral Korea (Bank of Korea) pada kamis (23/1), produk domestik bruto naik 0,9% dari kuartal sebelumnya menjadi 1,1%. Pencapaian ini sesuai dengan perkiraan median survei Bloomberg News sebesar 0,9%. Pertumbuhan pada 2012 adalah 3,9%.
Bank of Korea memproyeksikan pertumbuhan 3,8% pada tahun ini, merupakan laju tercepat sejak 2010, ketika ekonomi keempat terbesar di Asia ini bangkit dari krisis keuangan global.
Sementara itu, pada saat yang sama, pemerintah sedang memantau risiko yang dapat timbul akibat melemahnya yen Jepang, yang membantu persaingan eksportir di Jepang, serta kembali berputarnya efek dari langkah stimulus AS.
“Momentum pertumbuhan cukup solid,” ujar Lee Chul Hee, Ekonom Tongyang Securities Inc., dalam siaran pers, Kamis (23/1). Menurutnya, Korsel akan mendapatkan keuntungan yang sangat baik dari prospek ekonomi global yang lebih baik.
Bank sentral menurutnya juga dapat memberikan dukungan yang cukup bagi perekonomian dengan menjaga suku bunga tahun ini.