Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kendala Pengembangan Bandara Silangit

Potensi pengembangan Bandara Silangit di Sumatra Utara menjadi bandara internasional masih terkendala banyak hal.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Potensi pengembangan Bandara Silangit di Sumatra Utara menjadi bandara internasional masih terkendala banyak hal.

Salah satu kendala itu adalah terbatasnya jalur penerbangan.

Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Sumut Solahuddin Nasution menyebutkan saat ini meski telah melayani penerbangan komersial, Bandara Silangit hanya melayani beberapa rute, seperti Medan dan Batam.

"Lion Air sempat membuka penerbangan ke Silangit. Tapi tidak lama kemudian ditutup. Jelas permintaan pasar saat ini masih kurang," ujar Solahuddin kepada Bisnis, Rabu (22/1/2014).

Bandara yang terletak di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara ini memang akan dikembangkan menjadi bandara internasional karena lokasinya yang cukup dekat dengan salah satu objek wisata utama Sumut, yakni Danau Toba.

Kendati demikian, Solahuddin menambahkan jarak antara Bandara Silangit dengan Parapat sebagai pintu utama masuk Danau Toba juga cukup jauh yakni waktu tempuh 1,5 jam. Adapun, masuk melalui Siborong-borong dan Balige memang cukup dekat dibandingkan dengan melalui Parapat.

"Tapi, infrastruktur jalan juga belum memadai dan gerbang utama masih di Parapat," ujarnya lagi.

Solahuddin menekankan, untuk meningkatkan potensi wisata Sumut, pemerintah sebaiknya fokus untuk mengembangkan jalur penerbangan dari dan menuju Bandara Kuala Namu. Pasalnya, sejak dibuka, belum ada penambahan jalur penerbangan, khususnya ke luar negeri seperti Eropa.

Secara terpisah, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan pengembangan Bandara Silangit menjadi kunci untuk meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya seperti Siborong-borong, Balige, dan Tarutung.

Adapun, saat ini perekonomian di beberapa daerah tersebut masih kalah dibandingkan dengan Kabanjahe dan Pematang Siantar. Dahlan menjamin selama 2 tahun sejak pengembangan, Silangit dapat menjadi tumpuan kekuatan ekonomi Tapanuli.

Dahlan memaparkan untuk pengembangan Bandara Silangit menjadi bandara internasional tidak diperlukan banyak usaha, hanya menambahkan panjang landasan 150 meter, lebar 10 meter dan tebal landasan 20 cm.

"Pilihan sebenarnya ada dua, pembangunan jalan tol Medan ke Danau Toba atau mengembangkan Silangit. Yang kedua adalah terobosan. Jadi wisatawan dari Malaysia dan Singapura tidak perlu lagi lewat Batam atau Medan. Biaya juga murah. Saya berani berdebat dengan siapa pun soal ini," tutur Dahlan, Selasa (21/1/2014).

Saat ini Bandara Silangit memiliki panjang landasan 2.400 meter dengan lebar 30 meter. Kondisi ini sudah mampu menampung pesawat Boeing 737-500. Bandara Silangit saat ini dikelola PT Angka Pura II.

Kementerian Perhubungan mencatat, pada 2010 trafik penumpang ke Bandara Silangit mencapai 3.500 orang dan meningkat pada 2011 menjadi 6.000 orang. Adapun, pada 2012, trafik meningkat menjadi 7.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper