Bisnis.com, BANDUNG - Kerugian pengusaha di Jawa Barat akibat banjir di Jakarta dan daerah penyokongnya dua pekan terakhir ini mencapai angka Rp1 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Perindustrian Deddy Widjaya mengatakan para pengusaha di Jabar dihantam masalah cukup pelik dengan belum pulihnya ibukota dari banjir.
"Selama 5 hari terakhir, nyaris tidak ada transaksi perdagangan. Yang terkena efek banjir Jakarta bukan hanya industri, melainkan seluruh sektor dunia usaha," katanya, Selasa (21/1/2014).
Ketua Apindo Jabar ini mengatakan banjir yang melanda Jakarta membuat alur perdagangan, baik domestik maupun ekspor impor dari Jabar tersendat.
Komoditinya, dari produk-produk industri,seperti tekstil,makanan olahan, minuman, bahkan produk agro.
Dia mengaku kerugian bukan diakibatkan barang dan produk rusak, tetapi lebih pada membuat sistem distribusi dan perdagangan lumpuh. Akibatnya, tidak ada transaksi selama beberapa hari terakhir.
Menurutnya, angka kerugian dunia usaha karena tersendatnya perdagangan akibat banjir mencapai ratusan miliar per hari.
"Hampir mencapai Rp1 triliun. Perkiraannya, kerugian sekitar Rp200 miliar per hari dalam 5 hari terakhir," katanya.
Deddy mengambil contoh ekspor Jabar menurutnya terancam terkena penalti, karena keterlambatan pendistribusian ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Kerugian juga datang dari volume bahan bakar yang terbuang karena kemacetan akibat jalan tergenang air. "Jadi, kerugiannya bukan hanya secara materi, melainkan juga imateril, seperti waktu," katanya. (K6/K57)