Bisnis.com, BANGKOK—Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan pemilihan umum pada 2 Februari akan tetap dilaksanakan meskipun pengunjuk rasa terus memblokade pusat pemerintahan di Bangkok.
“Kami harus mematuhi keputusan penyelenggaraan pemilu pada 2 Februari,” ujar Yingluck di Bangkok, Rabu (15/1/2014).
Menurutnya, jika demonstran tidak menyukai pemerintah saat ini, mereka harus menggunakan haknya di kotak suara.
Keputusan tersebut, kata Yingluck, di dasari atas dukungan dari para wakil partai politik yang ingin pemilu tetap dilaksanakan. Dia juga berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan tugasnya dengan baik dalam mengatur pemilu.
Yingluck telah menghadapi lebih dari dua bulan protes anti-pemerintahan yang bertujuan menghapus pengaruh dirinya dan kakaknya, Thaksin Shinawatra yang telah digulingkan sebagai perdana menteri dalam kudeta 2006.
Suthep Thaugsuban pemimpin demonstran yang merupakan mantan anggota oposisi dari Partai Demokrat mengatakan, protes akan berlanjut hingga Yingluck mundur dari pencalonannya.
Komisi Pemilihan Umum telah mendesak pemerintah untuk menunda pemungutan suara hingga April atau Mei, dengan pertimbangan suasana politik sedang tegang jika pemilu tetap dilanjutkan bulan depan.(Bloomberg)