Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Ikan, Malaysia Larang Ekspor Hingga Maret 2014

Pemerintah Malaysia melarang Persatuan Nelayan Kebangsaan (Nekmat) untuk mengekspor ikan hingga Maret guna memastikan pasok ikan dalam negeri mencukupi, sekaligus menstabilkan harga hasil laut tersebut.
 Ikan Tangkap/Bisnis
Ikan Tangkap/Bisnis

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia melarang Persatuan Nelayan Kebangsaan (Nekmat) untuk mengekspor ikan hingga Maret guna memastikan pasok ikan dalam negeri mencukupi, sekaligus menstabilkan harga hasil laut tersebut.

Menteri Pertanian dan Industri Pertanian Dasar Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, larangan tersebut meliputi semua jenis ikan yang dikategorikan ikan rakyat seperti kembung, cencaru, pelaling, selar dan selayang.

"Biasanya kita mempunyai kelebihan pasok yang kemudian diekspor ke negara seperti Singapura dan Hong Kong. Namun karena pasok ikan berkurang selama musim ini, maka kita perlu mengutamakan pasar lokal," katanya seperti dikutip media lokal, Senin (13/1).

Selain larangan ekspor itu, Nekmat juga diminta meningkatkan impor ikan dari Thailand.

Menurutnya, ribuan nelayan di Zona A tidak pergi melaut karena gelombang tinggi.

Bagaimana dengan kondisi Indonesia? Sejauh ini Indonesia aman.

Produksi ikan budi daya, misalnya, realisasi sepanjang 2013 mencapai 13,70 juta ton, atau melampaui target 13,02 juta ton. 

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi perikanan budi daya pada 2013 sebesar 13.703.369 ton atau 105,23% dari target . 

Pada 2013 KKP menargetkan produksi perikanan budi daya sebesar 13,02 juta ton. Target tersebut naik 36% dari capaian produksi pada 2012 yang mencapai 9,45 juta. (Antara)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper