Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Kesra: Pemda Perlu Aktif Sosialisasikan JKN

Menko Kesra Agung Laksono menghimbau seluruh pimpinan di daerah untuk aktif dan turun tangan mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga bisa cepat terealisasi, dan seluruh masyarakat menjadi peserta.
Menko Kesra/Bisnis
Menko Kesra/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menko Kesra Agung Laksono menghimbau seluruh pimpinan di daerah untuk aktif dan turun tangan mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga bisa cepat terealisasi, dan seluruh masyarakat menjadi peserta.

Menurut Menko Kesra, kepentingan pemerintah adalah melindungi warganya dari berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan seperti JKN yang dijelolah oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Program ini kan baru digulirkan. Jadi, wajar saja kalau masih ada kekurangan. Untuk menjadikan seluruh masyarakat sebagai peserta JKN, tentunya perlu waktu dan secara bertahap. Hendaknya para pimpinan di daerah, asosiasi, dan organisasi semua turun membantu sosialisasi. Jangan hanya menuding saja," ungkap Agung di sela-sela peresmian gedung baru Kantor Kemenko Kesra di Jakarta, Selasa (7/1/14).

Agung menuturkan kalau semua bergerak aktif membatu, dalam waktu singkat program kesehatan ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

"Memang masih ada saja orang yang mencela program ini. Dan ada yang komplain. Ya, perlu kesabaran," ujarnya.

Untuk pemerintah daerah, katanya, hendaknya melengkapi fasilitas kesehatan di setiap Puskesmas yang ada di wilayah itu. Termasuk penyediaan dokter dan tim medis lainnya. Sehingga masyarakat yang datang berobat bisa terlayani dengan baik.

"Dalam program JKN ini, kita menerapkan pemeriksaan bertingkat. Jadi, di tingkat awal atau dasar, adalah mendatangan Puskesman atau klinik yang sudah bekerja sama dengan JKN. Kemudian, bila sakitnya berat, baru dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Jadi, lanjut Agung, tidak semua jenis penyakit harus dibawa ke rumah sakit. "Kalau bisa ditangani di Puskesmas atau klinik, ya cukup sampai di sana saja," tambahnya.

Saat ini, kata Agung, ada sekitar 15.000 Puskesmas dan klinik yang ikut dalam program JKN ini. Setidaknya nanti seluruhnya bisa mencapai 32.000 Puskesmas, dan klinik yang terlibat. Ditambah lagi dengan dokter keluarga yang mulai diterapkan untuk membantu program kesehatan ini.

Dia menjelaskan nantinya akan diperkuat dokter keluarga, yang lebih paham dengan penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang dibinanya. "Semua secara bertahap kita lakukan. Sekali lagi, hendaknya semua pihalk itu bersama mensosialisasikan program JKN," ujar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper