Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

John Kerry Gagal Jembatani Kesepakatan Israel-Palestina

Setelah 4 hari melancarkan diplomasi secara terus-menerus, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kembali pulang hari ini, Senin (6/1/2013).
Menlu AS John Kerry/Reuters
Menlu AS John Kerry/Reuters

Bisnis.com, YERUSSALEM - Setelah 4 hari melancarkan diplomasi secara terus-menerus, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kembali pulang hari ini, Senin (6/1/2013).

Dia bersikeras ada kemajuan yang dicapai kendati gagal menyepakati kerangka untuk memandu perundingan Israel-Palestina.

Dalam kunjungan ke-10 kalinya ke kawasan itu sebagai menteri luar negeri AS, Kerry menghabiskan waktu berjam-jam melakukan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Dia juga melakukan kunjungan mendadak ke negara-negara Arab yang menjadi sekutu, yakni Yordania dan Arab Saudi.

AS tetap bungkam, hanya sedikit informasi yang muncul soal usul Kerry untuk menjembatani kesenjangan yang curam antara kedua belah pihak di saat mereka berupaya menarik garis batas antara dua negara yang hidup secara berdampingan.

Menurut laporan yang dimuat di surat kabar harian Israel, Maariv, Kerry menekan Netanyahu untuk menyepakati sebuah formula yang memungkinkan kembalinya sejumlah pengungsi Palestina, yang lari atau diusir dari Israel ketika negara Yahudi itu dibentuk pada 1948.

Israel menolak bersepakat, kata Maariv. Menurut koran itu, para juru runding Israel juga berkeinginan meneruskan perundingan lebih jauh setelah tenggat waktu --yang tadinya disepakati untuk April, menjadi Januari 2015, sebagai imbalan atas pembekuan pembangunan di Tepi Barat yang diduduki.

Yordania dan Arab Saudi menjadi kunci bagi tercapainya kesepakatan. Peranan bersejarah Yordania dalam mengawal situs-situs Muslim di Yerusalem timur Arab yang dicaplok Israel diakui dalam kesepakatan perdamaian 1994 dengan Israel.

Arab Saudi adalah pihak yang memprakarsai rencana perdamaian pada 2002, yang menjadi dasar bagi aspirasi Arab dalam membuat kesepakatan apapun.

Kerry pada Minggu malam keluar dari kediaman Raja Abdullah setelah melakukan perundingan dan mengatakan ia telah mendapatkan dukungan dari pemimpin Arab yang berpengaruh itu.

Kerry pada pekan ini dijadwalkan melakukan pertemuan dengan para anggota kunci Liga Arab untuk memberikan pemaparan kepada mereka soal pembicaraan yang dilakukannya di Israel dan Tepi Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :
Sumber : Antara/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper