Bisnis.com, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur menargetkan panen bawang merah hingga 42.245 ton pada 2017 seiring dengan upaya menjadikan kabupaten itu sebagai lumbung pangan.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan untuk mencapai target tersebut banyak hal yang harus diperbaiki dari masyarakat petani Bojonegoro yakni, seperti faktor pembibitan, pemupukan, pola tanam, dan penanganan pasca panen.
"Percepatan produksi pangan di Bojonegoro sangat membutuhkan akses teknologi informasi," katanya dalam launching cyber extention dan panen raya bawang merah, di Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Senin (6/1/2014).
Untuk mendorong percepatan produksi pangan, Pemkab Bojonegoro bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat rumah inovasi pangan berbasis cyber extention sebagai akses teknologi informasi tentang pertanian.
Adapun, pencapaian panen bawang merah di Bojonegoro pada 2013 yakni 16.695 ton dari lahan seluas 1.113 hektare. Panen bawang merah ini didominasi di Desa Duwel, Kecamatan Kedungadem yang sudah menjadi sentra bawang merah.
Pada 2014, Bojonegoro pun ditargetkan mampu menghasilkan 17.024 ton bawang merah dari lahan 1.120 ha dan terus meningkat pada 2015 menjadi 23.843 ton dari lahan 1.520 ha, dan pada 2016 bisa memanen 28.843 ton dari lahan seluas 1.775 ha.
"Kalau bisa mencapai target, Indonesia tidak perlu mengimpor lagi bawang merah. Sebenarnya Bojonegoro sudah mampu mencukupi kebutuhan bawang merah untuk Jawa Timur," kata pria yang akrab disebut Kang Yoto itu.