Bisnis.com, SINGAPURA - “Pertumbuhan ekonomi Singapura dipercepat pada 2013 dan negara melakukannya dengan baik,” ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam siaran pers menyambut tahun baru, Selasa (31/12/2013).
Menurut Lee, produk domestik bruto naik 3,7% dan hal ini sejalan dengan perkiraan pemerintah sebesar 3,5% terhadap pertumbuhan 4%.
Ekonomi Eropa dan Amerika, lanjutnya, mulai stabil dan prospek Asia masih cukup positif walaupun Singapura saat ini sedang dirundung perselisihan geopolitik regional.
Percepatan ekonomi Singapura tahun ini terbantu oleh pemulihan ekonomi AS dan Eropa. Sementara perusahaan-perusahaan Singapura sedang dalam proses penyesuaian atas kenaikan biaya bisnis dan regulasi pembatasan jumlah tenaga kerja murah asing.
Badan promosi perdagangan Singapura mengatakan jumlah ekspor sejak November akan rebound pada 2014 guna mengurangi tekanan pada bank sentral sehingga sehingga memungkinkan melemahnya nilai mata uang untuk mendukung pengiriman luar negeri.
Lee menegaskan, bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi Singapura pada 2014 tumbuh menjadi 4% disebabkan oleh tingkat kepercayaan yang tinggi dari konsumen AS selama 4 bulan terakhir terhadap produk manufaktur dan cepatnya pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa.
“Ini sudah konsisten dan sesuai dengan rencana pemulihan ekonomi secara bertahap,” ujar Wisnu Varathan, Ekonom Mizuho Bank Ltd di Singapura. Menurutnya bank sentral harus terus menjaga kebijakan saat ini setidaknya untuk mengamankan pertumbuhan.