Bisnis.com, JAKARTA--Kondisi cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi menyebabkan penyebrangan dengan feri antara Kepulauan Selayar dengan Tanjung Bira, Sulawesi Selatan, terganggu.
Berdasarkan informasi BMKG, periode 23-25 Desember 2013 cuaca di sekitar Pulau Selayar dengan tinggi glombang 2-4 meter dan kecepatan angin 9.33 knot.
"Himbauan untuk tidak boleh melaut untuk jarak jauh maupun jarak dekat. Kemungkinan kapal feri tidak menyeberang hingga tanggal 28 Desember," kata Kapolres Selayar M. Hidayat lewat pesan singkat kepada Bisnis, Rabu (25/12).
Sat ini feri KM Bontoharu masih sandar di pelabuhan Pamatata, Selayar dan KM Sangke Palangga masih perjalanan ke pelabuhan Patumbukan.
Terkait kondisi cuaca buruk, Hidayat telah mengumpulkan Orari, Dinas Perhubungan Selayar, Syahbandar, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) dan ASDP di kantor Satpolair.
Hasilnya, mereka menghimbau masyarakat untuk tidak melaut baik untuk jarak dekat, apalagi jarak jauh.
Bagi calon penumpang yang akan menyeberang dengan menggunakan feri agar tetap memantau melalui Pospam Operasi Lilin di Pelabuhan Pamatata, Selayar.
Apabila ada keluarga yang belum kembali atau tidak ada kabar pada saat sedang di laut diminta segera melapor ke Tanadoang Posko di Satpolair atau Kantor Polisi terdekat.
Informasi BMKG menyebutkan pada 26-27 Desember kecepatan angin 8.33 knot dan tinggi gelombang 3-4 meter di perairan Selayar.
Cuaca buruk di perairan Selayar juga menelan dua korban meninggal akibat kapal Karya Jaya bocor pada Rabu (25/12). Sembilan orang, awak dan nahkoda, selamat dan tengah dirawat di puskemas setempat.
Dua hari sebelumnya kapal KM Putra Tunggal yang membawa bahan bangunan milik warga bocor dan terapun di laut selama 24 jam. Meski tidak ada korban meninggal, namun 200 zak semen, ratusan asbes dan kayu dibuang ke laut.
Insiden kapal bocor juga terjadi pada Minggu (22/12) di perairan Batu Karapu, Selayar. Kapal KM Cinta Damai 02 yang membawa muatan 17 ton, termasuk 8 ton raskin, rusak akibat cuaca ekstrem.
