Bisnis.com, CILEGON - Wakil Gubernur Banten Rano Karno terlihat mendampingi Presiden SBY dalam peresmian pabrik baja terpadu yang merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Pohang Iron & Steel Company (Posco) Korea, di kawasan pabrik Krakatau Steel Cilegon Banten hari ini, Senin (23/12/2013).
Rano datang menggantikan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang dinyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka baru dalam dua kasus dugaan korupsi yakni sengketa Pilkada Kabupaten Lebak serta kasus pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu, Rano mengaku bangga dengan keberadaan pabrik baja tersebut. Industri baja, sambungnya, merupakan industri unggulan di Provinsi Banten.
"Sektor industri menjadi sektor andalan, bahkan berperan sangat besar dalam menciptakan kemajuan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan pembangunan pabrik baja terpadu itu diharapkan dapat memenuhi ketersidaan baja di Tanah Air serta memperluas lapangan kerja.
"Kerjasama ini merupakan investasi jangka panjang. Peresmian kali ini merupakan wujud nyata untuk meningkatkan kapasitas industri nasional yang selama ini dipasok PT Krakatau Steel dan industri baja lainnya," ujar SBY.
Pabrik yang terletak di Cilegon, Banten, itu menelan biaya investasi US$2,7 miliar atau sekitar Rp23,94 triliun dengan komposisi kepemilikan saham 30% dimiliki KS, sedangkan 70% saham lainnya dimiliki Posco.
Berdasarkan kesepakatan bersama kedua korporasi, KS memiliki kans untuk meningkatkan porsi kepemilikan di perusahaan patungan tersebut hingga 45%.
Pabrik baru tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri, mulai dari kebutuhan industri galangan kapal, konstruksi, hingga manufaktur domestik.
Bahkan, pabrik tersebut diharapkan mampu memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik.