Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi Pupuk, Jateng Rintis Kartu Petani

Distribusi pupuk di wilayah Jawa Tengah akan terbantu dengan penerbitan kartu petani yang dirintis pemerintah provinsi Jawa Tengah tahun ini.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG--Distribusi pupuk di wilayah Jawa Tengah akan terbantu dengan penerbitan kartu petani yang dirintis pemerintah provinsi Jawa Tengah tahun ini.

Pemprov Jateng menyiapkan lebih dari 2 juta kartu untuk petani dan nelayan yang siap dibagikan secara bertahap hingga empat tahun ke depan.

Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haruno menjadi pihak pertama yang melalukan uji coba pembagian 300.000 kartu untuk petani perkebunan.

Kartu tani itu berlaku untuk 5 tahun dengan minimal masa penggunaan selama 6 bulan. Manfaat kartu untuk memberi kemudahan petani dalam mengakses kebutuhan pertaniah hingga insentif dari pemerintah.

 "Bisa dimanfaatkan untuk akses subsidi pupuk, benih, juga kredit lunak ketahanan pangan. Data pemegang kartu jelas sehingga diharapkan bantuan lebih merasa tidak tumpang tindih," ujarnya, Kamis (12/12/2013).

Untuh tahap awal, pihaknya membagikan kepada 300.000 petani tebu sebagai dukungan di tahun realisasi program swasembada gula Jawa Tengah. Selanjutnya bertahap akan diberikan kepada petani tembakau, kopi serta petani komoditas tanaman tahunan dan semusim. 

Tegoeh menyatakan persiapan pembagian kartu telah dilakukan beberapa bulan lalu dengan pendataan petani, usaha tani, luas lahan, jumlah produksi pertanian hingga sasaran penjualan dan harga komoditas pertanian.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Indonesia (Aptri) Kabupaten Blora Sunoto berharap perhatian pemerintah pada sektor produksi dan pascaproduksi pertanian perkebunan semakin besar.

"Apa lagi untuk petani tebu yang tahun ini didorong menyukseskan swasembada gula," katanya.

Ia berharap semua kebijakan pemerintah terus berpihak kepada kesejahteraan petani secara merata. Selain itu, kuota pupuk bersubsidi di Jateng diharapkan tidak berkurang pada tahun mendatang, dengan penyaluran merata melalui kelompok tani.

 Kartu tani yang digagas Gubernur Ganjar Pranowo itu menyasar petani sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan juga perikanan.

Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan data kartu petani diharapkan valid dan merata dimiliki petani atau minimal anggota kelompok tani. "Kartu multifungsi, selain mengontrol distribusi pupuk dan bantuan lain sekaligus verifikasi pendataan petani di Jawa Tengah."

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng mencatat alokasi pupuk bersubsidi untuk 35 kabupaten/kota mencapai 1.732.000 ton terdiri dari pupuk organik dan 4 jenis pupuk kimia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper