Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Rob, Semarang Adopsi Teknologi Polder Belanda

Rencana induk model penanganan banjir dan rob di Kota Semarang diperkirakan menghabiskan biaya Rp12.4 triliun untuk pembuatan drainase sistem polder yang mengadopsi tata kelola air dari Belanda.

Bisnis.com, SEMARANG - Rencana induk model penanganan banjir dan rob di Kota Semarang diperkirakan menghabiskan biaya Rp12.4 triliun untuk pembuatan drainase sistem polder yang mengadopsi tata kelola air dari Belanda.

Sistem polder merupakan drainase yang terkendali untuk penanganan banjir dengan kelengkapan bangunan sarana fisik seperti drainase, kolam retensi dan pompa air sebagai satu kesatuan pengelolaan.

Suseno Darsono selaku Ketua Badan Pengelola Polder Banger (BPPB) Sima mengatakan sistem polder itu sebagai upaya penanggulangan bencana banjir dan rob yang telah menahun di Kota Semarang.

“Rencana induk sistem penanganan akan dibangun di 4 titik meliputi 2 di Semarang Barat, 1 di Timur dan 1 wilayah Tengah total biaya mencapai Rp12,4 triliun akumulatif sejak beberapa tahun lalu,” katanya hari ini, Rabu (11/12/2013).

Menurutnya, sistem itu dibuat melalui 6 proses dari pengerukan sedimen sungai, pembuatan tanggul laut atau kolam detensi, pemasangan stasiun pompa dan polder serta pembuatan saluran sabuk pengendali air.

Penanganan selanjutnya dengan pembuatan tampungan air di hulu dan meningkatkan pemeliharaan drainase dengan melibatkan peran serta warga setempat.

Relawan penanganan banjir Representative Hoogheemraadschap van Schieland en de Krimpenerwaard Belanda Roy Kraft Van Ermel optimistis sistem polder adopsi Belanda itu akan membantu mengatasi banjir dan rob di Semarang.

“Belanda sudah berpengalaman selama 850 tahun dalam mengelola air di wilayahnya, saya harap setelah selesai pembangunan polder ini akan ada hasil yang positif dalam penanganan banjir dan rob," katanya.

Sistem kerja polder, katanya cukup sederhana dengan memompa air darat ke laut namun butuh penanganan dan perawatan sehingga pola kerja teratur dan sistem berjalan lancar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper