Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Populasi Gajah Sumatra Kian Terancam

Perluasan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatra mengancam populasi Gajah Sumatra (Elephas maximus) sehingga sebagian besar kasus kematian gajah diakibatkan oleh konflik dengan petani perkebunan.

Bisnis.com, MEDAN -Populasi gajah Sumatra (Elephas maximus) kian terancam. Pasalnya, angka kematian gajah di kawasan tersebut kini terus terjadi.

Sepanjang tahun lalu, gajah Sumatra yang ditemukan mati sebanyak 30-40 ekor. Khusus di Raiu terjadi 12 kasus kematian gajah yang dicatat WWF-Indonesia.

Data WWF-Indonesia menunjukkan bahwa sudah lebih dari 100 individu gajah Sumatra ditemukan mati di wilayah Riau sejak 2004.

Di Aceh sedikitnya terdapat 14 kematian gajah yang terdata pada 2012 mencakup Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireuen.

Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa populasi gajah Sumatra kian hari makin memprihatinkan. Dalam 25 tahun, gajah Sumatra telah kehilangan sekitar 70% habitatnya, serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuh.

Estimasi populasi pada 2007 adalah antara 2.400-2.800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena habitatnya terus menyusut dan pembunuhan yang terus terjadi.

Koordinator Konservasi Gajah dan Harimau WWF-Indonesia,Sunarto menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kematian gajah Sumatra dinilai belum memadai. Pengamanan habitat gajah dilakukan dengan adanya kawasan konservasi belum cukup melindungi gajah yang kian langka ini.

Dia menilai masih banyak gajah Sumatra yang berada di luar kawasan konservasi, misalnya saja di Bukit 30 perbatasan Riau dan Jambi, populasi lebih banyak diluar kawasan hutan lindung.

"Populasi gajah itu sangat terancam. Kawasan seperti itu yang lebih banyak dikonversi menjadi lahan perkebunan," jelasnya.

Sudiono, Mahot atau perawat gajah di kawasan konservasi Tangkahan, Langkat, mengatakan populasi gajah di Sumatra Utara terus menipis. Setidaknya masih ada di kawasan Tangkahan dan Kabupaten Karo.

Menurut dia, ancaman terbesar populasi gajah Sumatra adalah eksploitasi hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan perburuan liar.

Forum Komunikasi Mahot mencatat populasi gajah Sumatra diperkirakan hanya mencapai 1.000-1.500 ekor. Awalnya, populasi gajah Sumatra dari Aceh hingga lampung diperkirakan kurang dari 2.500 ekor.

"Tahun kemarin di Aceh ada beberapa kasus, terbanyak kasus kematian gajah liar ada di Riau. Di Sumut sudah masuk kategori krisis," jelasnya.

Perluasan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatra mengancam populasi Gajah Sumatra (Elephas maximus) sehingga sebagian besar kasus kematian gajah diakibatkan oleh konflik dengan petani perkebunan.

Sunarto, Koordinator Konservasi Gajah dan Harimau WWF-Indonesia, mengatakan sepanjang tahun ini khusus di Riau tercatat sebanyak 7 ekor gajah sumatra mati diracun. Masih ada 3 ekor gajah lagi yang perlu dikonfirmasi akibat kematiannya. "Kematian gajah Sumatra 2 tahun terakhir lebih banyak kombinasi konflik lahan perkebunan dengan perburuan gading," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (11/12/2013).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper