Bisnis.com, CIANJUR - Istana menolak menanggapi kemunculan nama putra Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam sidang kasus suap SKK Migas.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden SBY dan dirinya terus mengikuti proses hukum terkait kasus suap SKK Migas.
Namun, tegasnya, penyebutan nama Ibas oleh salah satu saksi kasus suap SKK Migas, Deviardi, baru sebuah spekulasi yang tidak layak dikomentari.
Dia menilai proses persidangan harus berjalan dengan bersih tanpa diwarnai berbagai pandangan terkait hal-hal yang belum terbukti benar secara hukum.
“Saya tidak bisa komentari substansi itu, yang pasti mari kita ikuti proses hukum yang sedang berjalan tanpa harus dibarengi spekulasi,” kata Julian, Senin (2/12/2013).
Nama Ibas muncul dalam persidangan kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilang Tindak Pidana Korupsi pada Kamis (28/11/2013).
Deviardi, pelatih golf mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, mengatakan bos PT Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong pernah mengatakan memiliki jaringan ke Istana, Ibas, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Kernel Oil adalah salah satu perusahaan yang diduga memberikan suap kepada Rudi terkait lelang minyak mentah produksi Indonesia yang tidak terserap PT Pertamina (Persero).