Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyadapan Australia, Tentukan Sikap, DPR Panggil 4 Menteri

Komisi I bersama dengan Menkominfo, Menlu, Mensesneg, Menhan, Kepala BIN dan Kepala Lemsaneg menggelar rapat tertutup untuk membahas isu penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada sejumlah Pejabat, termasuk Presiden SB

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi I bersama dengan Menkominfo, Menlu, Mensesneg, Menhan, Kepala BIN dan Kepala Lemsaneg menggelar rapat tertutup untuk membahas isu penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada sejumlah pejabat, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq mengatakan rapat akan menentukan arah kebijakan Indonesia terkait penyadapan yang dilakukan Australia.

Menurutnya, pendapat dan pandangan dari kementerian serta fraksi-fraksi di DPR akan menjadi masukan bagi Presiden untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kita tidak akan membahas detail, tapi arah kebijakan," ujarnya ketika dijumpai di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11).

Sementara, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro masih belum dapat memberikan tanggapan terkait isu penyadapan yang akan dibahas dengan Komisi I.

"Nanti akan kita bicarakan terlebih dulu dengan Komisi I, hasilnya nanti akan disampaikan dalam konferensi pers," jelasnya.

Seperti diketahui, Presiden SBY telah menerima surat balasan dari PM Tony Abbott. Setelah sebelumnya Presiden SBY mengirimkan surat terlebih dahulu kepada PM Abbott untuk meminta penjelasan terkait isu penyadapan yang dilakukan intelejen Australia.

Dalam surat balasannya, Abbott menegaskan bahwa Asutralia masih ingin melanjutkan hubungan baik dengan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper