Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyadapan: Inti Tanggapan Tony Abbott Atas Pernyataan SBY

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyambut baik tawaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai perlunya membangun rasa saling percaya di antara kedua negara terlebih dahulu sebelum pemulihan hubungan bilateral, termasuk kerja sama militer dan kepolisian kedua negara.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyambut baik tawaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  mengenai perlunya membangun rasa saling percaya di antara kedua negara terlebih dahulu sebelum pemulihan hubungan bilateral, termasuk kerja sama militer dan kepolisian kedua negara.

Kepada wartawan di Melbourne, Australia, Rabu (27/11/2013) pagi, Abbott menyebut  pernyataan resmi  Presiden SBY pada Selasa (26/11/2013) petang sebagai sangat bersahabat.

"Saya menilai itu sebagai langkah maju yang baik,"  ujarnya  seperti dikutip situs Sekretatriat Kabinet.

PM Australia menambahkan ia ingin mendalami pidato Presiden SBY terlebih dahulu sebelum menjawabnya secara  lebih rinci.

Dalam konperensi pers di kantor Presiden, Jakarta, Selasa petang, Presiden SBY mengatakan bahwa Australia masih ingin menjaga dan melanjutkan hubungan bilateral dengan Indonesia.

Keinginan Australia tersebut  merupakan jawaban atas surat yang ia layangkan sebagai protes atas aksi penyadapan oleh intelijen Australia terhadap pembicaraan telepon Presiden dan sejumlah pejabat RI.

Namun sebelum menjawab keinginan itu, SBY menilai Australia perlu memberikan klarifikasi, berkaitan dengan kelanjutan hubungan dan kerja sama kedua negara.

"Saya akan menugasi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, atau utusan khusus untuk membicarakan secara mendalam, serius, termasuk isu-isu sensitif hubungan bilateral Indonesia-Australia pascapenyadapan," tandasnya.

Presiden menambahkan Indonesia mengajukan prasyarat bagi perumusan protokol dan kode etik kerja sama bilateral.

Selain itu, begitu tercapai mutual understanding atau kesepahaman bersama dan mutual agreement atau kesepakatan bersama harus ditindaklanjuti dengan pembahasan protokol dan kode etik secara lengkap dan mendalam.

SBY menegaskan ia akan memeriksa sendiri rancangan protokol dan kode etik untuk memastikan kandungannya sudah memenuhi keinginan Indonesia.

Pengesahan protokol dan kode etik tersebut, kata Presiden, harus disahkan di depan para pemimpin pemerintahan, dihadiri Presiden dan PM Tony Abbott.

"Tugas kedua negara selanjutnya adalah membuktikan protokol dan kode etik itu sungguh-sungguh dipenuhi dan dijalankan,"  ujarnya  sembari menyebutkan karenanya diperlukan evaluasi dan observasi.

SBY menegaskan kerja sama bilateral, termasuk kerja sama militer dan kepolisian dapat dilanjutkan bilamana Indonesia telah kembali percaya terhadap Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper