Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rapat bersama kabinet untuk membahas isi surat balasan Perdana Menteri Australia Tony Abbot terkait persoalan penyadapan.
SBY mengatakan rapat tersebut untuk membahas perkembangan terkini soal Australia, terutama setelah Abbot memberikan surat balasan terhadap surat yang dikirimkan oleh SBY sebelumnya.
"Juga harus mengambil langkah-langkah yang tepat dan apa yang terjadi beberapa saat yang lalu tidak terulang kembali," ujar Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2013) siang.
SBY menegaskan agar langkah-langkah ke depan harus diawali dengan rasa saling percaya antara Indonesia dan Australia. "Terlebih Indonesia terhadap Australia atas terjadinya penyadapan terhadap pemimpin dan pejabat Indonesia," katanya.
Pekan lalu, SBY mengirimkan surat kepada Abbot yang meminta penjelasan terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia terhadap telepon genggam Presiden RI dan sejumlah pejabat di lingkaran dalam presiden.
SBY kemudian menerima surat balasan dari Abbot pada Sabtu (23/11/2013) ketika sedang berada di Bali untuk menghadiri acara World Culture Forum.
Menurut Juru Bicara Presiden Julian A. Pasha, surat balasan Abbot sesuai dengan yang diharapkan pihak Pemerintah Indonesia. Hanya saja, Julian enggan mengungkapkan isi balasan surat Abbot tersebut.
"Saya tentu tidak dalam kapasitas bisa memberikan informasi mengenai isi surat dari PM Abbot. Namun jawaban dari PM Abbot tentu sesuai dgn apa yg kita harapkan. Saya berhenti disana," ujar Julian.