Bisnis.com, SEMARANG – Pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Tengah semakin pesat, sejalan dengan makin meningkatnya aset per Agustus 2013 yang mencapai Rp12,07 triliun, naik 38,05% dibandingkan dengan periode yang sama 2012 senilai Rp8,89 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Sutikno menuturkan pertumbuhan itu menunjukkan optimalisasi perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi dalam mendorong sektor riil serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, pameran islamic banking (iB) juga berperan nyata dalam menyumbang tingginya pertumbuhan ekonomi saat ini, kendati di lain sisi masih perlu peningkatan ketersediaan likuiditas.
“Pada 2012 pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan nasional, rasio FDR (Financing to Deposit) mencapai 124,97%, jauh lebih tinggi dari LDR (Loan to Deposit Ratio) bank konvensional,” ujarnya, Jumat (22/11/2013).
Sementara itu, dari sisi kualitas pembiayaan NPF bank syariah masih terkendali di bawah target indikatif 5% yang berada di angka 2,86% per Agustus 2013.
Selaku PIC expo iB di Semarang, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih menyatakan pesatnya pertumbuhan perbankan syariah Jawa Tengah juga terlihat dari pertambahan jaringan kantor bank syariah yang mencapai 2.474 kantor per Agustus 2013.
“Pertumbuhan industri keuangan syariah tidak terlepas dari sosialisasi dan edukasi di bawah BI pusat dengan strategi pasar berkesinambungan melalui iB Campaign dan iB Vaganza yang melibatkan banyak bank syariah,” katanya.
Gres melalui iB Vaganza di Paragon Mal berlangsung selama 4 hari (21-24 November 2013) dengan target transaksi dari BI pusat sebesar Rp5 miliar dan 3.000 pembukaan rekening baru. Acara itu diikuti oleh 15 bank umum dan unit usaha syariah, serta delapan BPRS.