Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Loyalis Anas Urbaningrum Minta Perlindungan LSPK

Loyalis Anas Urbaningrum, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan lantaran dirinya mendapat ancaman.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Cilacap Tridianto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan setibanya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/10). Tridianto diperiksa penyidik KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi (hadiah) proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. /antara
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Cilacap Tridianto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan setibanya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/10). Tridianto diperiksa penyidik KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi (hadiah) proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. /antara

Bisnis.com, JAKARTA - Loyalis Anas Urbaningrum, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan lantaran dirinya mendapat ancaman.

"Saya datang ke LPSK karena dapat ancaman. Laporan saya langsung diterima Wakil Ketua LPSK," kata Tri usai lapor ke LPSK di Jakarta Kamis (21/11/2013).

Tri Dianto mengaku tidak tenang saat dirinya diperiksa sebagai saksi dalam kasus Hambalang karena mendapat ancaman langsung saat dikonfrontasi dengan salah satu tersangka. "Waktu diperiksa KPK, ancamannya jelas sekali," katanya.

Ancaman itu pada awalnya dianggapnya hanya gertakan, namun dirinya khawatir atas nada ancaman tersebut, sehingga dirinya meminta perlindungan kepada LPSK.

Humas LPSK Maharani Siti Shopia mengatakan LPSK menerima pengajuan permohonan perlindungan Tri Dianto sebagai saksi dalam kasus Hambalang.

Selanjutnya LPSK akan melakukan penelaahan terhadap kelengkapan syarat formal dan materiil permohonan perlindungan.

"LPSK baru terima administrasi permohonannya saja. Setelah dinyatakan lengkap akan dibawa ke rapat paripurna untuk diterima atau ditolak permohonannya," kata Rani, sapaan Maharani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper