Bisnis.com, BALIKPAPAN - Realisasi penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Cabang Balikpapan hingga Oktober 2013 mencapai Rp1,2 triliun atau 131% dari target sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar Rp910 miliar.
Pemimpin Cabang BPD Kaltim Balikpapan Kosasih Sabran mengatakan penyaluran kredit tersebut didominasi untuk sektor properti yang memang sedang berkembang di kota itu. Selain itu, penyaluran kredit juga diarahkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tetap bertumbuh.
“Penyaluran kredit memang melesat sejak awal tahun. Ini menunjukkan prospek bisnis mulai bergerak ke arah yang lebih baik,” ujarnya disela-sela peresmian Kantor Cabang Pembantu Damai III, Selasa (19/11).
Kosasih berpendapat biasanya pertumbuhan penyaluran kredit pada awal tahun menggeliat cukup pesat dibandingkan dengan akhir tahun. Pada periode akhir tahun cenderung akan ada perlambatan penyaluran kredit karena perilaku investasi yang berbeda.
BPD Kaltim Cabang Balikpapan, tambah Kosasih, akan membidik segmen kredit yang lebih tahan lama dan berjangka panjang agar penyaluran kredit tetap terjaga. Pemberian kredit pembangunan perumahan dan KPR menjadi alternatif yang bisa dipilih.
"Karena memang bisnis properti ini sedang bergerak pesat di Balikpapan," ungkapnya.
Pengembang yang disasar kebanyakan kelas menengah yang memang layak dan potensial untuk dibantu pendanaannya. Kosasih mengaku penyaluran dilakukan secara bertahap bergantung pada progress perkembangan pekerjaan yang direncanakan.
Hanya saja, rasio non-performing loan (NPL) masih cukup tinggi karena adanya debitur di masa silam yang terhambat pembayaran angsuran kreditnya. Tercatat, rasio NPL BPD Kaltim Cabang Balikpapan mencapai 6,02% atau 1,02% berada di atas batas kewajaran yang ditetapkan Bank Indonesia.
“Itu memang karena kredit lama. Kalau [kredit] yang baru, NPL-nya tidak ada,” tambahnya.
Penagihan dan pengalihan aset menjadi upaya yang dilakukan BPD Kaltim Cabang Balikpapan untuk menekan rasio NPL tersebut. Kendati demikian, Kosasih mengaku secara konsolidasi rasio NPL berada di bawah ambang batas kewajaran.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Mawardi B. H. Ritonga mengatakan apabila NPL melebihi ambang batas kewajaran, perbankan wajib untuk menekannya hingga berada pada kisaran aman. “Wajarnya kan 5%, kalau lebih dari itu perlu untuk ditekan agar kreditnya tetap berkualitas,” terangnya.
Adapun untuk dana pihak ketiga (DPK), Kosasih mengakui juga berjalan sesuai target kendati proyeksi hingga akhir tahun diperkirakan tepat sesuai target. Hingga Oktober 2013, realisasi penghimpunan DPK sudah mencapai Rp1,8 triliun atau 90% dari target tahunan sebesar Rp 2 triliun.
Untuk menggenjot realisasi penghimpunan dana, BPD Kaltim Cabang Balikpapan memperluas jangkauan dengan menambah kantor cabang pembantu menjadi delapan kantor. Menurut rencananya, tahun depan akan ada penambahan dua kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas untuk memperluas jangkauan tersebut.
Direktur Umum BPD Kaltim Apriansyah menambahkan pembukaan kantor cabang di Balikpapan ini menjadi cabang pembantu ke-79 yang telah beroperasi. Dia menyebutkan masih ada penambahan enam kantor cabang pembantu lagi di akhir tahun sehingga total kantor cabang pembantu menjadi 86 kantor.
BPD Kaltim Salurkan Kredit Rp1,2 Triliun di Balikpapan
Realisasi penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Cabang Balikpapan hingga Oktober 2013 mencapai Rp1,2 triliun atau 131% dari target sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar Rp910 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rachmad Subiyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium