Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kematian Ibu dan Bayi di Sumut Menurun

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara mencatat tingkat kematian ibu dan bayi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Bisnis.com, MEDAN - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara mencatat tingkat kematian ibu dan bayi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Dinkes Provinsi Sumut Suriantini mengatakan pada September 2013 angka kematian ibu tercatat mencapai 126 jiwa, turun 148 jiwa bila dibandingkan akhir 2012 yang mencapai 274 jiwa. Jumlah kematian ibu juga tercatat turun tajam sebanyak 287 jiwa dibandingkan pada 2011 yang mencapai 313 jiwa.

Adapun angka kematian bayi hingga September 2013 mencapai 828 jiwa, turun 1.043 jiwa dibandingkan pada 2012 lalu yang mencapai 1.971 jiwa. Begitu pula jika dibandingkan dengan 2011, angka kematian bayi saat itu mencapai 2.021 jiwa, artinya turun 1.193 jiwa.

"Alhamdulillah bahwa program kerja kami di 2013 hingga September, angka kematian ibu dan bayi menurun atas arahan Bapak Gubernur Sumut dan berkat upaya bersama dengan para pihak terkait," ujarnya, Minggu (10/11/2013).

Penurunan angka kematian ibu dan bayi tersebut, sambungnya, tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan. Dinkes Sumut telah mengupayakan antara lain pememberian pelatihan, pengadaan sarana dan prasarana dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Kendati demikian, untuk angka kematian anak bayi di bawah lima tahun (Balita), menurut Suriantini harus dilakukan upaya yang lebih giat lagi. Hingga posisi September 2013, angkanya sebanyak 899, dimana angka itu relatif masih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Untuk terus menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita khususnya dan guna pemenuhan pelayanan kesehatan masyarakat umumnya, Suriantini menyebutkan tenaga kesehatan terus ditambah.

Saat ini dokter umum sebanyak 5.783 orang. Dengan jumlah penduduk 12,982 juta, maka per satu orang dokter melayani 2.245 penduduk, yang sekaligus menempatkan Sumut di posisi 12 provinsi yang sudah memiliki kecukupan dokter untuk menunjang Sistem Jaringan Sosial Nasional (SJSN).

Jumlah dokter spesialis di Sumut, kata dia, mencapai 1.204, dengan perincian per satu dokter spesialis melayani 10.783 penduduk. Untuk itu, ke depan dia menargetkan akan membuat regulasi khusus bagi penempatan dokter spesialis.

Regulasi tersebut bertujuan agar penempatan dokter spesialis dapat merata di seluruh wilayah Sumut dan tidak hanya bertumpuk di pusat kota Medan saja.

Di sisi lain, ketersediaan bidan desa di Sumut mencapai 98,9% atau mendekati target rasio 100 bidan setiap 100.000 penduduk. Menurutnya secara kuantitas jumlah bidan desa sudah mencukupi, namun distribusi dan kualitasnya diakui belum optimal. "Ke depan, ini juga kita atur agar lebih merata pelayanan."

Dia menambahkan untuk keberadaan perawat, untuk target rasio 117,5 perawat per 100.000 penduduk, Sumut sudah pada capaian rasio 95,1% masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional 89,9%.

Pada tahun ini Dinas Kesehatan Sumut mengklaim telah berhasil menangani kasus gizi buruk menjadi hanya di 15 kabupaten/kota. Diantaranya di Sibolga, Tanjungbalai, Nias Selatan, Humbang Hasundutan dan Labuhan Batu Utara. Dari jumlah 886 kasus hingga September, hanya 4,5% atau 36 kasus yang meninggal dunia dari 866 kasus.

Program capaian lainnya hingga September 2013, menangani 41 kasus pasung di RS Jiwa Medan dalam rangka menuju Indonesia Bebas Pasung. "41 kaus pasung ini merupakan hasil penjaringan di Binjai, Humbahas, Tapteng, Langkat, Sergai, Tanjungbalai, Gunung Sitoli dan Padangsidimpuan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper