Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai peran pers dalam pendidikan publik di Indonesia masih kurang.
Kepala Negara mengatakan pelaku media di Indonesia seringkali hanya fokus pada fungsi kontrol pers dan hingga melupakan fungsi pers sebagai pendidik.
“Yang kurang, menurut saya, peran pers dalam pendidikan, pendidikan dalam arti luas,” katanya di hadapan para peserta Program Pendidikan Lenhamnas 2013 di Istana Negara, Jumat (1/11/2013).
Pers, lanjut SBY, sebetulnya bisa memiliki peran besar dalam dunia pendidikan, karena kemampuan media membentuk cara pikir masyarakat luas.
“Sudah ada rsiet, yang paling mengubah alam pikiran rakyat kita adalah televisi, bukan yang lain, sekarang masuk media sosial,” kata Presiden.
SBY mengatakan pelaksanaan fungsi pendidikan dan kontrol oleh media nasional adalah salah satu kunci memajukan Indonesia.
“Sehingga kehidupan di negeri kita ini memiliki keteraturan, konstitusionalitas dan rule of law. Kebebasan tanpa rule of law akan membahayakan demokrasi,” kata Presiden.