Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

First Resources Akuisisi 49% Saham Setia Agrindo Jaya

Perusahaan sawit di Riau yang tercatat di bursa efek Singapura, First Resources Limited mengakuisisi 49% saham PT Setia Agrindo Jaya (SAJ) senilai Rp4,9 miliar atau sekitar US$0,4 juta.

Bisnis.com, PEKANBARU - Perusahaan sawit di Riau yang tercatat di bursa efek Singapura, First Resources Limited mengakuisisi 49% saham PT Setia Agrindo Jaya (SAJ) senilai Rp4,9 miliar atau sekitar US$0,4 juta.

Hal itu terungkap dalam keterangan resmi perseroan yang diakses Bisnis, Jumat (18/10/2013). First Resources mengakuisisi 49% saham SAJ itu melalui anak usaha tidak langsung (indirect subsidiary), PT Pancasurya Agrindo.

“Akuisisi tersebut didanai oleh kas internal dan langsung kami bayar tunai,” tulis Sekretaris Perusahaan Tan San-Ju dalam pengumumannya seperti diakses Bisnis, Jumat (18/10/2013).

PT Setia Agrindo Jaya memiliki 99,99% saham di lima perusahaan yakni PT Citra Palma Kencana, PT Indo Manis Lestari, PT Indogreen Jaya, PT Setia Agrindo Lestari, dan PT Setia Agrindo Mandiri.

SAJ dan anak-anak usahanya itu berada di Indonesia dan bergerak di bidang pengembangan perkebunan kelapa sawit. Akuisisi tersebut rampung pada 14 Oktober 2013.

“Melalui akuisisi ini, SAJ dan anak-anak usahanya sekarang menjadi perusahaan asosiasi secara tidak langsung dengan First Resources,” tulis Tan San-Ju.

Sebelumnya pada 18 Oktober 2012, Pancasurya Agrindo juga telah mengakuisisi 100% kepemilikan PT Gerbang Sawit Indah yang juga berbasis di Indonesia.

Adapun First Resources berdiri sejak 1992 dan mencatatkan diri di bursa efek Singapura pada 2007. Seperti dikutip dari laporan tahunan 2012, saat ini perseroan mengelola lahan sawit seluas 146.403 hektare terdiri dari 125.805 ha kebun inti serta 20.598 ha kebun plasma.

Lahan sawit tersebut paling banyak berada di Riau seluas 108.168 ha atau lebih dari 70%. Sisanya berada di Kalimantan Barat 34.492 ha dan Kalimantan Timur 3.743 ha.

Selain itu, perseroan juga mengoperasikan 11 pabrik kelapa sawit (palm oil mills) di Indonesia. Tahun lalu, volume produksi perseroan adalah sekitar 2,17 juta ton TBS (Tandan Buah Segar), 525.831 ton CPO (Crude Palm Oil), dan 123.129 ton PK (Palm Kernel).

Masih berdasarkan laporan tahunan 2012, perseroan terus berupaya menambah lahan sawit baru dan menargetkan bisa mengelola hingga 200.000 ha dalam waktu 5 tahun ke depan.

Khusus pada 2013, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) hingga US$200 juta untuk mendukung pertumbuhan organik.

Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kebun baru, pemeliharaan kebun yang immature, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit baru, dan penyelesaian kompleks pengolahan terpadu yang ada di Dumai, Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper