Bisnis.com, BANGKOK--Pesawat Lao Airlines jatuh ke sungai Mekong di Laos selatan pada Rabu (16/10/2013) dalam suatu kecelakaan. Saluran televisi Thailand melaporkan kejadian tersebut menewaskan 39 orang.
Pejabat Lao Airlines menyatakan pesawat itu jatuh sekitar pukul 16.00 waktu setempat (16.00 WIB) di dekat Pakse, propinsi Champasak, yang berbatasan dengan Thailand dan Kamboja.
Televisi Thailand memperlihatkan gambar pesawat ATR 72 turboprop, yang sebagian terendam air dangkal di hamparan Mekong, dengan ekor terputus.
Saluran televisi lain menunjukkan yang tampaknya beberapa mayat di tepi sungai tersebut.
"Kami belum tahu jumlah korban. Pemimpin kami sedang rapat dan akan memberikan rincian pada pagi hari," kata pejabat perusahaan penerbangan itu melalui telepon.
Media Thailand melaporkan 39 orang tewas, dua di antaranya warga negara Thailand. Media itu tidak memberikan sumber keterangan tersebut.
Lao Airlines adalah perusahaan nasional negara komunis itu dan telah berkiprah sejak 1976.
Pesawatnya membawa 658.000 penumpang pada tahun lalu dan memiliki armada hanya 14 pesawat, sebagian besar berbaling-baling.
Armada itu menerbangi tujuh jalur dalam negeri dan memiliki penerbangan antarbangsa ke Cina, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Singapura.
Daftar penumpang, yang dilansir perusahaan itu, termasuk lima orang Thailand, lima dari Australia, tiga dari Korea, tujuh dari Prancis, satu dari Amerika Serikat, satu dari Cina, satu dari Taiwan, satu dari Kanada dan dua dari Vietnam.
Pesawat yang pembawa 39 penumpang dan lima awak itu jatuh sekitar delapan kilometer dari bandar udara di propinsi Champasak di Laos selatan, kata pejabat.
"Saya pastikan, menurut laporan kepada kami, bahwa semua 44 orang di dalamnya tewas, termasuk lima orang Thailand," kata juru bicara kementerian luar negeri Thailand Sek Wannamethee kepada AFP.
Penerbangan QV301 itu berangkat dari Vientiane pada 14.45 (14.45 WIB) dan seharusnya tiba di Paske sedikit lebih dari satu jam kemudian, tapi jatuh saat bersiap mendarat. (Antara/Reuters)