Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Singapura Diterpa Isu Tak Laku, Pedagang Rugi

Bisnis.com, PANDEGLANG  - Isu emas 22 karat atau emas Singapura yang tidak laku di pasaran belakangan ini mengakibatkan para pedagang emas di Pandeglang mengalami kerugian. Banyak warga yang menjual, sedangkan  yang membeli tidak ada."Sejak

Bisnis.com, PANDEGLANG  - Isu emas 22 karat atau emas Singapura yang tidak laku di pasaran belakangan ini mengakibatkan para pedagang emas di Pandeglang mengalami kerugian. Banyak warga yang menjual, sedangkan  yang membeli tidak ada.

"Sejak isu itu ada, banyak masyarakat menjual emas Singapura, sementara yang beli tidak ada," kata Yeni, pedagang emas di Pasar Badak Pandeglang ketika dikonfirmasi, Jumat (11/10).

Menurutnya,  para pedagang emas mendapat keuntungan dari selisih pembelian dari masyarakat dan penjualan. Kalau hanya ada yang jual sementara yang beli tidak ada maka mereka akan rugi.

"Kita sudah menjelaskan pada masyarakat, kalau isu itu tidak benar, dan pedagang tetap akan membeli kembali emas singapura itu, tapi masyarakat tetap saja khawatir dan menjual emasnya," katanya.

Enung, pedagang emas lainnya juga menyatakan sangat dirugikan dengan isu tersebut. Sebab, sejak isu itu mencut omzet penjualan emas mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Bayangkan, sejak isu itu mencuat setiap hari saya banyak membeli emas dari konsumen. Sementara, yang beli hampir tidak ada," katanya.

Dia juga menjelaskan masyarakat tidak perlu khawatir emas Singapura yang dimilikinya tidak lagu dijual.

"Kami para pedagang pasti akan membeli kembali emas singapura itu, jadi masyarakat jangan takut dan tidak perlu memaksanakan menjual emasnya karena adanya isu yang bisa dipastikan tidak benar itu," ujarnya.

Buktinya, kata dia, para pedagang di Pasar Badak tetap menerima pembelian emas Singapura dari masyarakat, walapun jumlahnya cukup banyak, karena memang emas itu masih laku.

"Sekali lagi saya ingin katakan pada masyarakat jangan buru-buru menjual emas singapura yang dimilikinya hanya karena ada isu tidak laku," katanya. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro