Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengoptimalkan ribuan lahan kritis untuk mengembangkan buah kemirisunan yang bisa dijadikan bahan bakar alternatif.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar menjanjikan dengan langkah ini Jabar bisa menjadi provinsi yang pertama mengusung energi terbarukan berbasis buah kemirisunan.
Saat ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar tengah merampungkan penelitian buah yang banyak ditanam di Majalengka dan Garut itu.
"Penelitiannya sedikit lagi, pada 2014 kita akan umumkan. Dan 2018 semuanya harus sudah jelas baik penanaman maupun teknologinya," katanya Senin (7/10/2013).
Menurutnya, energi alternatif dengan mengandalkan buah jarak sudah usang karena dianggap tidak layak. Kini, dengan kemirisunan pihaknya yakin bisa menjadi solusi karena tanaman jenis ini mudah ditanam dan bisa ditemui di sejumlah daerah.
Jabar telah mempelajari buah ini sejak 4 tahun silam. Tumbuhan ini memiliki kelebihan utama menghasilkan minyak dan tumbuhnya ratusan tahun.
Kemirisunan dalam satu pohon bisa menghasilkan 2-3 kuintal buah. Dari 2,5 kg buah kemirisunan bisa menghasilkan satu liter biodiesel.
Pihaknya menargetkan pada 2022 dari kemirisunan sudah bisa memproduksi 1,2 juta kilo liter minyak. (hedi ardhia/wisnu wage)