Bisnis.com, SEOUL –Setelah 7 bulan menjabat, Presiden Korea Selatan Park Geun Hye melakukan gebrakan dengan mengancam akan mengungkap defisit pendapatan.
Ancaman ini tentu saja memicu perdebatan akan kenaikan pajak untuk membiayai anggaran kesejahteraan dan rencana anggaran pertahanan.
Rencana anggaran itu dijadwalkan akan disampaikan ke Majelis Nasional pada 2 Oktober mendatang. Park Geun Hye membutuhkan dana sebesar 135 triliun won ($126 miliar) selama 5 tahun untuk membiayai janji kampanyenya.
Menurut juru bicaranya Lee Mi Yon Selasa (24/9), Park Geun Hye akan membicarakan mengenai hal itu saat pertemuan kabinet pada 26 September.
Defisit anggaran Korea Selatan melebar hingga ke level 46,2 triliun won pada sesi awal seiring lambatnya pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini membuat beberapa anggota legislatif dari partai berkuasa Saenuri memberikan alternatif kenaikan pajak untuk membiayai pengeluaran tambahan.
Tentu saja setiap langkah yang diputuskan pemerintahan saat ini, misalnya kenaikan pajak berisiko menurunkan popularitas Park Geun Hye dan menghalangi momentum Korea Selatan untuk memulihkan perekonomian.
“Jika pemerintah mulai menaikkan pajak, itu seperti memukul bisnis skala besar dan individu berpenghasilan tinggi,” Jeon Young Jae ekonom senior Samsung Economy Research Institute di Seoul. Dia menambahkan kenaikan pajak juga dapat mengurangi momentum produksi secara umum.
Pemerintah berusaha mempertahankan laju pertumbuhan setelah ekspansi 1,1% pada kuartal II/2013 yang merupakan pertumbuhan paling cepat selama lebih dari 2 tahun.
Indeks saham Kospi juga meningkat 12% dari level yang rendah pada Juni setelah Samsung Electronics Co terpukul akibat depresiasi yen.
Park dalam kampanyenya mengatakan bakal menggalang dukungan untuk mengatasi populasi yang menua, defisit anggaran yang semakin meluas, dan meningkatkan kapasitas militer. Sementara itu kenaikan pajak merupakan pilihan terakhir yang akan diambilnya.
Sebaliknya, dia akan menggunakan usaha lainnya untuk mencari dana, misalnya menindak tegas pengemplang pajak dan memotong anggaran belanja pemerintah.
Menurut Yeo Sang Kyoo anggota parlemen, Park Geun Hye mengatakan kenaikan pajak “dimungkinkan” di bawah konsensus nasional di hadapan parlemen minggu lalu. (Bloomberg)