Bisnis.com, TARAKAN--Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim) masih mematangkan konsep kartu kredit co-branding yang bekerja sama dengan Bank BNI guna meningkatkan layanan kepada nasabah.
Direktur Utama BPD Kaltim Zainuddin Fanani mengatakan sudah ada kesepakatan bersama untuk menerbitkan kartu co-branding tersebut.
Hanya saja, pihaknya masih mematangkan konsep agar penerbitan kartu tersebut benar-benar memberikan layanan prima kepada nasabah.
"Skemanya mirip dengan pemberian kredit karena itu kami masih mencari konsep yang matang untuk penerbitan kartu ini," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/9/2013).
Dia mengungkapkan ada izin untuk menggunakan logo BPD Kaltim lebih besar dibandingkan dengan logo Bank BNI di kartu kredit tersebut. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kepuasan nasabah karena merasa memiliki kartu kredit dari BPD Kaltim kendati Bank BNI yang mengeluarkannya.
Kerja sama ini juga akan saling memberikan manfaat kepada nasabah dari kedua bank. "Ada sinergi positif yang tentunya akan memberi manfaat bagi dua belah pihak," tuturnya.
Adapun waktu penerbitan, direncanakan saat ulang tahun BPD Kaltim pada Oktober mendatang. Hanya saja, Zainuddin memperkirakan sedikit molor karena perlu persiapan lebih lanjut. "Tahun depan pastinya sudah terbit."
Kerja sama ini, imbuh Zainuddin, juga akan membantu upaya BPD Kaltim secara mandiri menerbitkan kartu kredit. Pihaknya perlu belajar dengan bank yang telah berpengalaman seperti Bank BNI untuk dapat merealisasikan misi menjadi regional champion.
Selain menerbitkan kartu kredit co-branding, BPD Kaltim juga akan meluncurkan layanan pembayaran pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) yang telah diserahkan ke daerah melalui anjungan tunai mandiri (ATM).
Rencananya, uji coba layanan pembayaran PBB-P2 melalui ATM akan dilakukan tahun ini untuk Kota Samarinda. Adanya layanan ini akan mempermudah nasabah BPD Kaltim dalam membayar pajak daerah baik melalui teller maupun ATM.