Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Moeldoko berjanji segera melakukan sejumlah hal untuk meningkatkan pengamanan dan keamanan di dalam negeri serta memperbaiki TNI.
Salah satu hal yang akan segera dilakukan Moeldoko yaitu membentuk pasukan khusus untuk menangani teroris.
"Saya kira itu [pasukan khusus penanganan teroris] perlu. Itu satu hal yang sedang saya pikirkan. Apakah bentuknya task force atau gabungan dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang setiap saat dapat dilaksanakan," ujar Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Dalam penanganan teroris, ujarnya, TNI tidak segan-segan mempersiapkan prajurit bahkan para pimpinannya. "Pada intentitas tertentu dan lebih tinggi lagi kopasus siap digunakan," katanya.
Lebih lanjut Moeldoko menuturkan siap menjaga penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden 2014 berlangsung aman. TNI, lanjutnya, harus dapat berkontribusi agar tidak ada hambatan apapun dari sisi logistik.
Namun demikian, dia menegaskan pengamanan tersebut harus menjunjung tinggi azas netralitas. "Jadi tidak ada prajurit yang ke sana-ke sini. Saya harus dapat menjamin seluruh prajurit saya netral," katanya.
Selanjutnya Moeldoko juga berjanji akan memperbaiki budaya (culture) di tubuh TNI agar pihaknya dapat memahami kehendak rakyat terhadap TNI.
Dia mengatakan persoalan budaya merupakan fokus utama reformasi di tubuh TNI. Dia mencontohkan masih adanya prajurit TNI yang ugal-ugalan yang pada akhirnya dapat meresahkan rakyat. "Itu harus dibenahi secara serius," ujarnya.
Namun demikian, ujarnya, langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan konsolidasi internal. "Ini untuk memahami organisasi. Ini tidak lama," ujarnya.