Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Panglima Akan Bentuk Pasukan Khusus

Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Moeldoko berjanji segera melakukan sejumlah hal untuk meningkatkan pengamanan dan keamanan di dalam negeri serta memperbaiki TNI.
Anggi Oktarinda
Anggi Oktarinda - Bisnis.com 30 Agustus 2013  |  14:40 WIB
Panglima Akan Bentuk Pasukan Khusus

Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Moeldoko berjanji segera melakukan sejumlah hal untuk meningkatkan pengamanan dan keamanan di dalam negeri serta memperbaiki TNI.

Salah satu hal yang akan segera dilakukan Moeldoko yaitu membentuk pasukan khusus untuk menangani teroris.

"Saya kira itu [pasukan khusus penanganan teroris] perlu. Itu satu hal yang sedang saya pikirkan. Apakah bentuknya task force atau gabungan dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang setiap saat dapat dilaksanakan," ujar Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Dalam penanganan teroris, ujarnya, TNI tidak segan-segan mempersiapkan prajurit bahkan para pimpinannya. "Pada intentitas tertentu dan lebih tinggi lagi kopasus siap digunakan," katanya.

Lebih lanjut Moeldoko menuturkan siap menjaga penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden 2014 berlangsung aman. TNI, lanjutnya, harus dapat berkontribusi agar tidak ada hambatan apapun dari sisi logistik.

Namun demikian, dia menegaskan pengamanan tersebut harus menjunjung tinggi azas netralitas. "Jadi tidak ada prajurit yang ke sana-ke sini. Saya harus dapat menjamin seluruh prajurit saya netral," katanya.

Selanjutnya Moeldoko juga berjanji akan memperbaiki budaya (culture) di tubuh TNI agar pihaknya dapat memahami kehendak rakyat terhadap TNI.

Dia mengatakan persoalan budaya merupakan fokus utama reformasi di tubuh TNI. Dia mencontohkan masih adanya prajurit TNI yang ugal-ugalan yang pada akhirnya dapat meresahkan rakyat. "Itu harus dibenahi secara serius," ujarnya.

Namun demikian, ujarnya, langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan konsolidasi internal. "Ini untuk memahami organisasi. Ini tidak lama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ksad
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top