WASHINGTON - Sentimen konsumen Amerika Serikat secara mengejutkan naik pada Agustus, karena warga setempat lebih optimistis terhadap peluang bekerja dan prospek ekonomi di negaranya.
Indeks sentimen Dewan Konferensi merangkak naik ke level 81,5 dari level 81 bulan sebelumnya. Padahal, para ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan indeks justru akan merosot ke level 79.
Laporan lain yang dirilis pada Rabu (28/8/2013) menunjukkan harga rumah menguat pada Juni, atau bergerak pada fase tercepat dalam 7 tahun terakhir.
Tingginya nilai properti dan menguatnya pasar saham mendorong ekspetasi pendapatan yang dapat mempertahankan angka belanja konsumen AS. Sektor rumah tangga mendominasi kenaikan sentimen bulan ini, menunjukkan lapangan pekerjaan dan kenaikan upah sangat dibutuhkan guna mencapai ekspansi lebih tinggi.
“Ekspetasi pendapatan mulai menunjukkan penguatan,” ujar Michael Brown, ekonom Wells Fargo Securities LLC di Charlotte North Carolina hari ini, Rabu (28/8/2013).
Menurutnya, AS mulai menikmati pertumbuhan angka bekerja dan para konsumen merasa lebih nyaman dengan prospek mereka. Negara tersebut kini lebih optimistis tentang prospek belanja konsumen.
Sebanyak 67,9 responden yang disurvei Bloomberg bulan ini memperkirakan suku bunga akan naik. Jumlah tersebut menurun dari Juli, ketika 71% di antara mereka menduga kenaikan suku bunga.
Bunga pinjaman yang lebih tinggi tercermin dalam proyeksi sentimen Agustus yang dirilis oleh Thomson Reuters dan University of Michigan. Hal itu disebabkan karena berkurangnya angka pembelian rumah menyebabkan sentimen turun dari rekor tertinggi pada Juli.