Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upah Buruh Belum Dibayar, Kahutindo Kertas Nusantara Libatkan DPRD Berau

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia (Kahutindo) PT Kertas Nusantara mendesak DPRD Berau memanggil manajemen terkait dengan belum dibayarkannya upah karyawan oleh perusahaan. Wakil Sekretaris Pengurus Unit Kerja

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia (Kahutindo) PT Kertas Nusantara mendesak DPRD Berau memanggil manajemen terkait dengan belum dibayarkannya upah karyawan oleh perusahaan.

Wakil Sekretaris Pengurus Unit Kerja SP Kahutindo PT Kertas Nusantara Syaifullah Tanjung mengatakan pembayaran upah yang tertunda, yakni untuk periode Juni dan Juli.

Selain itu, dia juga menuntut kejelasan pembayaran premi Jamsostek yang sudah dipotong dalam upah, tetapi belum dibayarkan oleh perusahaan.

“Kami berharap DPRD bisa membantu kami mendapatkan hak yang diambil oleh perusahaan,” ujarnya, Kamis (22/8).

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Berau Muharram mengungkapkan sudah menerima permintaan dari SP Kahutindo PT Kertas Nusantara untuk menggelar rapat dengar pendapat dengan manajemen.

Hanya saja, dia belum bisa memastikan jadwal pasti kapan rapat tersebut digelar.

Dia menyebutkan telah memberi peringatan kepada manajemen untuk membayar upah tepat waktu. Namun, karena ketiadaan wewenang untuk memaksa pihaknya hanya  bisa memberikan rekomendasi kepada eksekutif.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Disnakertrans Kabupaten Berau Zulkifli mengatakan sudah berupaya agar segala kewajiban perusahaan kepada karyawan bisa segera dipenuhi termasuk di dalamnya pembayaran gaji.

Namun, ketiadaan dana kas menjadi masalah khusus yang juga diperhatikan sehingga pihaknya mendesak jajaran top management perusahaan untuk turun langsung.

General Manager PT Kertas Nusantara Jimmy Stevans Rumampuk belum mau memberikan keterangan terkait hal ini.

Namun, ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu dirinya mengatakan perusahaan belum bisa membayar kewajibannya karena kondisi kas perusahaan yang kosong akibat produksi yang belum berjalan.

Dia menyebutkan pihak manajemen juga ingin segera menyelesaikan masalah ini agar tidak mengganggu produktivitas pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper