Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Manufaktur China Berlanjut Hingga Juli

Bisnis.com, JAKARTA - Manufaktur China mengalami pelemahan lebih lanjut pada Juli, menandakan perlambatan terburuk negara itu belum tercapai, menurut survei awal manajer pembelian.

Bisnis.com, JAKARTA - Manufaktur China mengalami pelemahan lebih lanjut pada Juli, menandakan perlambatan terburuk negara itu belum tercapai, menurut survei awal manajer pembelian.

Hasil survei awal itu adalah 47,7 untuk Indeks Manajer Pembelian yang dirilis hari ini oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, membandingkan dengan 48,2 estimasi median dalam survei Bloomberg News dari 19 ekonom dan 48,2 pada Juni. Hasil survei itu di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi.

Diperpanjang pelemahan dalam produksi menggarisbawahi Perdana Menteri China Li Keqiang sata pertemuan tahun ini dengan target pertumbuhan ekonomi 7,5%, dengan pemerintah minggu ini menandakan bahwa mungkin menerima angka 7%.

Hal ini juga dapat meningkatkan tekanan pada para pembuat kebijakan untuk mempercepat pergeseran ke arah konsumsi untuk mempertahankan ekspansi dalam jangka panjang.

"Ini akan sangat sulit untuk mencapai target 10% untuk produksi industri tahun ini," ujar Dariusz Kowalczyk, ekonom senior berbasis di Hong Kong di Credit Agricole CIB.

Namun, dia optimistis kemungkinan akan ada rebound pada kuartal keempat karena langkah-langkah stimulus yang diharapkan semua pihak dalam aktivitas manufaktur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper