Bisnis.com, NEW YORK—Tresuri mencatatkan kenaikan dua mingguan tertinggi hampir dalam setahun terakhir setelah Gubernur Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan kebijakan pengurangan stimulus moneter bergantung pada kondisi perekonomian.
Imbal hasil (yield) surat utang negara AS bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi yang dicapai pada bulan ini setelah Bernanke mengatakan di hadapan Kongres pekan lalu bahwa terlalu dini untuk menentukan masa depan quantitative easing (QE).
Sebelumnya muncul wacana the Fed akan memulai pengurangan program pembelian obligasi hingga US$85 miliar per bulan pada September 2013. AS akan melelang tresuri sebesar US$99 miliar pada pekan ini.
“Gubernur dengan caranya sendiri mencegah investor berasumsi bahwa pengurangan oleh the Fed telah diputuskan, yang telah menenangkan kembali pembeli obligasi,” kata Christopher Sullivan, direktur investasi United Nations Federal Credit Union di New York.
Yield tresuri bertenor 10 tahun yang menjadi acuan turun 26 basis poin dalam dua pekan terakhir menjadi 2,48% di perdagangan New York, penurunan yield dua mingguan terbanyak sejak 31 Agustus 2012.
“Pengurangan QE jelas akan bergantung kepada data ekonomi dan setiap laporan akan disimak dengan seksama karena orang-orang mencari setiap indikasi apakah penyesuaian kebijakan akan dilakukan atau tidak,” kata Sullivan.
“Meskipun pengurangan QE sudah ada dalam agenda the Fed, waktu pelaksanaannya dan seberapa besar pengurangannya tidak sepasti seperti yang tercermin dari harga di pasar dalam dua pekan lalu,” kata David Ader, kepala strategi tresuri CRT Capital Group LLC.
“Bernanke dan hampir semua anggota Komite Pasar Bebas Federal [FOMC] telah sibuk berupaya menenangkan pasar setelah kecerobohan saat memberikan pernyataan pada 19 Juni 2013,” jelas Ader.
Yield tresuri 10 tahun melonjak 17 basis poin pada hari itu saat Bernanke mengatakan the Fed yang menjadi pembeli tresuri terbesar mungkin akan mulai mengurangi program pembelian tersebut pada tahun ini dan akan mengakhirinya pada pertengahan 2014.
Yield efek ini sempat menyentuh 2,75% yang merupakan level tertinggi dalam hampir 2 tahun terakhir pada 8 Juli 2013. Dua hari yang lalu, Bernanke mengatakan lonjakan yield tidak dapat diterima.
FOMC telah mempertahankan suku bunga dana federal pada level terendah yang hampir menyentuh nol persen, yakni 0,25%, sejak krisis keuangan pada 2008 guna menopang perekonomian.
Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg, investor memperkirakan 40% kemungkinan para pengambil kebijakan moneter itu akan menaikkan suku bunga acuan itu menjadi 0,5% atau lebih tinggi lagi pada Desember 2014.
Perkiraan tersebut lebih rendah dari pekan sebelumnya yakni 49%. The Fed akan menyelenggarakan rapat dewan gubernur untuk bulan ini pada 30-31 Juli 2013. Yield tresuri 10 tahun diperkirakan para ekonom akan mencapai 2,62% pada akhir tahun ini. (Bloomberg)