Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Singapura, ADB Proyeksikan Pertumbuhan Lebih Moderat

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura tahun ini diperkirakan mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,6%, mendekati batas atas perkiraan pemerintah sebesar 1% -3%, dan sebesar 3,7% pada 2014, demikian Asian Developmen Bank dalam laporan

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura tahun ini diperkirakan mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,6%, mendekati batas atas perkiraan pemerintah sebesar 1% -3%, dan sebesar 3,7% pada 2014, demikian Asian Developmen Bank dalam laporan bertitle Asian Development Outlook 2013.

Selama sisa dekade, Departemen Perdagangan dan Industri Singapura memproyeksikan pertumbuhan PDB menjadi 3% -4%, yang merupakan penurunan dari capaian pertumbuhan rata-rata 6% selama 2000-2010.

Sektor-sektor yang berorientasi domestik akan kembali menjadi pendorong utama pertumbuhan tahun ini dan berikutnya. Proyek infrastruktur besar dan konstruksi perumahan akan menghasilkan dampak positif bagi sektor lain.

Industri yang  sensitif terhadap siklus seperti manufaktur, perdagangan grosir, dan jasa keuangan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan moderat, mencerminkan pemulihan bertahap dalam permintaan eksternal.

Permintaan domestik akan terus menjadi sumber utama pertumbuhan, terdorong peningkatan investasi tetap dan rebound dalam belanja pemerintah.

Inflasi diproyeksi lebih moderat tetapi tetap berada di atas rata-rata historis, karena pasar tenaga kerja dan perumahan yang ketat. Inflasi secara keseluruhan kemungkinan melambat secara bertahap menjadi 3,8% pada 2013, tetapi dua kali lipat rata-rata 2% selama 2 dekade terakhir. 

Monetary Authority of Singapore memperkirakan inflasi sebesar 3,5% -4.5%. Adapun inflasi 2014 akan turun menjadi 3,0%.

Perkiraan ini mengasumsikan bahwa kebijakan moneter akan mempertahankan bias apresiasi dolar Singapura, bahwa langkah-langkah akan diambil untuk mendinginkan pasar properti dan memperluas pasokan perumahan, sementara itu harga komoditas global akan moderat.

Arus modal yang berlebihan juga dapat menjadi risiko untuk inflasi, tetapi pihak berwenang mungkin memperkenalkan langkah-langkah makro prudensial tambahan, jika diperlukan.

Singapura memiliki tradisi kehati-hatian fiskal dengan surplus anggaran, kecuali selama resesi. Aturan fiskal tidak memungkinkan defisit secara kumulatif selama jangka waktu satu pemerintahan.

Anggaran untuk FY2013 mengestimasi surplus fiskal lain secara keseluruhan S $ 2,4 miliar, atau 0,7% dari PDB dan lebih rendah dari apa yang dicatat dalam FY2012.

Pihak berwenang memproyeksikan sedikit penurunan pendapatan, karena penerimaan yang berkaitan dengan transportasi dan jatuhnya pasar properti dalam 2 tahun ke depan.

Pengeluaran cenderung meninggi sejalan dengan peningkatan pengeluaran pendidikan tinggi dan kesehatan.

Ekspor akan bertumbuh lebih lambat, dan kenaikan impor relatif lebih cepat karena peningkatan permintaan domestik dengan pengeluaran pemerintah sosial akan cenderung mempersempit surplus transaksi berjalan selama bertahun-tahun mendatang. Hal ini diperkirakan sebesar 16% dari PDB pada 2013 dan 15% pada 2014, turun dari 19% pada 2012.

Tingginya tingkat ketidakpastian atas perekonomian global menimbulkan risiko terbesar terhadap pertumbuhan. Karena negara kota ini bergantung pada perdagangan, Singapura akan tetap beresiko dari perkembangan di AS, berlarut-larutnya krisis utang di Eropa, dan moderasi dalam pertumbuhan ekonomi di Republik Rakyat China.

Sebuah koreksi curam dan mendadak dalam nilai properti dapat menyebabkan kerugian bank besar, seperti kredit perumahan mencapai 31% dari total kredit. Namun, posisi Singapura yang kuat fiskal, pasar tenaga kerja yang fleksibel, sistem perbankan memiliki modal, dan cadangan devisa yang cukup besar dapat memberikan buffer jika ada risiko ini terwujud.

Perekonomian Singapura, dan Proyeksi

Keterangan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Pertumbuhan GDPN(%)

1,7

-0,8

14,8

5,2

1,3

2,6

3,7

Pertumbuhan GDP/ Kapita (%)

-3,5

-3,7

12,8

3,0

-1,1

0,4

1,5

Inflasi (%)

6,6

0,6

2,8

5,3

4,5

3,8

3,0

Laju Ekspor Barang  (%)

6,7

-14,2

31,4

6,9

6,0

4,0

8,0

Laju Impor Baraang  (%)

15,1

-19,1

30,3

8,2

9,5

6,0

9,0

Trade Balance (US$ Juta)

42.080

51.105

69.907

70.267

62.221

57.052

57.557

Balance Payment % PDB

14,9

18,4

28,4

23,8

19,0

16,1

14,7

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper