Bisnis.com, JAKARTA - Aburizal Bakrie alias Ical dan Partai Golkar semakin terpecah dalam survei calon presiden (capres) terbaru yang dirilis Indonesia Research Centre. Sebaliknya, Joko Widodo atau Jokowi semakin menanjak Aburizal Bakrie hanya meraih 3,3% suara hasil survei, sedangkan Jokowi dikehendaki 26,4% calon pemilih.
Menurut siaran pers Indonesia Research Centre (IRC), Senin (15/7), Ical juga semakin tidak didukung secara bulat oleh Partai Golkar, yang menurut survei itu hanya dipilih 20,8% pemilih Golkar.
Survei juga memperlihatkan Jokowi sebagai calon presiden paling diinginkan (32%). Kader PDI Perjuangan ini bahkan mengalahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (6,1%), Prabowo Subianto dari Partai Gerindra (8,2%), Wiranto dari Partai Hanura (6,8%).
Jokowi juga kandidat calon presiden yang paling diinginkan konstituen atau warga PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon presiden (54,9%) dibanding Megawati (14,3%). Berbeda dengan Gerindra yang mayoritas konstituennya memilih Prabowo. Demikian juga dengan Wiranto, yang sebagian besar warga Hanura memilih Wiranto (44,4%).
Populasi Survei adalah pemilik telepon di 11 kota besar di Indonesia (Bandung, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Medan, Palembang, Lampung, Semarang, Samarinda dan Tangerang). Jumlah sampel 794 responden yang dipilih secara acak dari buku telepon residensial terbaru terbitan Telkom. Dengan jumlah sampel di atas maka margin of error (MoE) + 3.48% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang terpilih dalam survei ini adalah laki-laki (45%) dan perempuan (55%). Responden berusia 17-21 tahun (7%), 22 – 40 tahun (48%) dan usia di atas 40 tahun (45%). Sedangkan pendidikan responden untuk setingkat SD-SLTP (11,2%), setingkat SLTA (54 persen) dan di atas diploma (32,9%) .