Bisnis.com, BALIKPAPAN - Permintaan elpiji, baik dalam kemasan 3 kilogram ataupun 12 kilogram, di Kalimanan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) diproyeksikan meningkat antara 14%-15% saat Ramadan seiring dengan peningkatan kebutuhan bahan bakar untuk memasak bagi rumah tangga.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan Fariz Aziz mengatakan lonjakan terjadi sejak saat sebelum Ramadan karena ada peningkatan kebutuhan oleh masyarakat. Dia menyebutkan rata-rata penyaluran normal elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram untuk Kaltim dan Kaltara secara berurutan mencapai 210 metrik ton per hari dan 130 metrik ton per hari.
“Ramadan kami perkirakan penyaluran untuk elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram di Kaltim dan Kaltara mencapai 240 metrik ton per hari dan 150 metrik ton per hari. Sekitar 14%-15% kenaikannya,” ujarnya dalam peresmian outlet penjualan elpiji di SPBU Coco hari ini, Kamis (11/7/2013).
Adapun, realisasi penyaluran elpiji hingga Semester I/2013 di Kaltim dan Kaltara telah mencapai 30.096 metrik ton untuk kemasan 3 kilogram, 43.372 metrik ton untuk kemasan 12 kilogram dan 3.927 metrik ton untuk kemasan 50 kilogram. Realisasi penyaluran ini menunjukkan konsumsi elpiji untuk daerah yang baru saja dimekarkan ini menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan.
Fariz mengambil sampel Kota Balikpapan yang pada hari biasa elpiji kemasan 3 kilogram disuplai sebanyak 40 metrik ton per hari dan kemasan 12 kilogram seanyak 35 metrik ton per hari. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, penyaluran elpiji akan menjadi 50 metrik ton per hari untuk kemasan 3 kilogram dan 45 metrik ton per hari untuk kemasan 12 kilogram.
“Dari sampel ini, tren yang sama juga terjadi di kota lain. Sehingga kami simpulkan seperti itu proyeksi kebutuhannya,” tukasnya.