BISNIS.COM, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 36 orang meninggal dunia hingga Sabtu (6/7/2013), pascagempa 6,2 SR di Aceh yang memasuki hari kelima.
Ke-36 orang itu terdiri dari 9 orang di Bener Meriah dan 27 orang di Aceh Tengah.
“8 orang dinyatakan hilang di Aceh Tengah. 8 orang yang hilang tersebut diperkirakan tertimbun longsor di Desa Serampah Kec. Ketol Aceh Tengah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (6/7/2013).
Saat gempa terjadi, longsor sepanjang 500 meter di tepi sungai dengan kedalaman sekitar 100 meter. Tidak hanya itu, sebanyak 11 rumah dan 1 poliklinik hilang tertimbun longsor. “Pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan."
Di Bener Meriah, daerah terdampak meliputi 5 kecamatan dari 10 kecamatan di Kab. Bener Meriah. Sebanyak 23 orang luka berat masih dirawat di rumah sakit, dimana 4 orang dirujuk ke RS Lhokseumawe dan 4 orang ke RS Banda Aceh.
Jumlah pengungsi 3.618 orang. Terdapat 533 rumah rusak berat, 252 rumah rusak ringan, dan 6 fasilitas umum rusak. Di Aceh Tengah, daerah yang terdampak 12 kecamatan dari 14 kecamatan di Kab. Aceh Tengah.
Sebanyak 40 orang masih dirawat di rumah sakit, dimana 1 orang dirujuk ke RS Banda Aceh. Data sementara pengungsi 12.505 orang.
Selain itu, sebanyak 5.516 rumah rusak berat, 2.750 rumah rusak sedang, dan 5.596 rumah rusak ringan. Terdapat 557 fasilitas umum rusak seperti puskesmas, sekolah, masjid, mushola dan kantor pemda. Aliran listrik belum sepenuhnya pulih, baru 80%.
“Kerusakan di Aceh Tengah lebih berat dibandingkan di Bener Meriah,” kata Sutopo.
Untuk penanganan darurat tersebut dikerahkan 802 personil TNI, 676 personil Polri, dan ratusan personil dari BNPB, BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, RAPI, SKPD, relawan dan lainnya.
