BISNIS.COM, JAKARTA--Nokia membeli saham Siemens AG (SIE) senilai 1,7 miliar euro atau US$2,20 miliar memberikan perusahaan asal Finlandia itu akses penuh masuk ke pembuat peralatan telepon.
Nokia akan membayar € 1,20 miliar untuk 50% saham Siemens di Nokia Siemens Networks, dengan sisanya sebagai pinjaman ke Siemens setahun setelah kesepakatan selesai, papar Noki, Senin (1/7/2013).
“Nokia tidak berencana untuk mengintegrasikan Nokia Siemens dan masih dapat memutuskan untuk mencari mitra,” kata Chief Executive Officer Stephen Elop dalam konferensi persnya.
Pembuat handset asal Finlandia itu kini berniat kembali berjuang di industri smartphone yang dalam perdagangan di Helsinki melonjak sebanyak 10 persen%. Harga beli perusahaan, yang pada tahun lalu menguntungkan 3,4 milyar euro, di bawah proyeksi Hannu Rauhala, seorang analis Pohjola Bank di Helsinki, setidaknya € 5 miliar.
Siemens tengah berusaha untuk keluar dari manufaktur nirkabel-gear untuk fokus pada peralatan energi, kesehatan dan proyek infrastruktur. Bloomberg News melaporkan kesepakatan akhir terjadi, Minggu (1/7/2013).
"Dengan transaksi ini, Nokia membeli masa depan, apapun yang terjadi di smartphone dan fitur ponsel," kata Pierre Ferragu, seorang analis di Sanford C. Bernstein di London. "Nokia Siemens memiliki masa depan di dunia peralatan jaringan, dengan operasi yang efisien dan posisinya No 2 di pasar sekarang terkonsentrasi dan stabil."
JPMorgan Chase & Co menyediakan pembiayaan Nokia untuk transaksi, menurut dua orang yang akrab dengan masalah dan meminta untuk tidak diidentifikasi karena rincian bersifat rahasia. Elop menolak untuk mengomentari rincian pembiayaan.
Saham Nokia naik 29 sen dan diperdagangkan 6,9% lebih tinggi pada 3,04 € di 11:57 di Helsinki, nilai perusahaan mencapai 11,4 miliar euro. Siemens naik 1,5% menjadi € 78,83 di bursa Frankfurt.
Markas Nokia Siemens akan tinggal di Espoo, Finlandia, dan Rajeev Suri akan terus memimpin perusahaan pemasok peralatan. Nokia dan Siemens yang berbasis di Munich berharap dapat menyelesaikan kesepakatan dalam kuartal saat ini.
Nokia Siemens, melaporkan pendapatan 2012 sebesar 13,8 milyar euro, sedang mengevaluasi penjualan pabrik manufaktur di Finlandia, India dan China sebanyak 600 juta euro dan outsourcing produksi, kata seseorang yang akrab dengan masalah tersebut.
