Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi Pendukung Pengusaha Pemula sedang Dirancang

BISNIS.COM, MAKASSAR--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tengah menggodok regulasi yang akan memfasilitasi pengusaha pemula untuk lebih cepat berkembang.
 
"Kami tengah membahas Peraturan Presiden tentang cara memberi kemudahan bagi pengusaha pemula untuk mengembangkan usahanya dibantu oleh pemerintah. Ini kami bahas antara lain dengan HIPMI," katanya ketika membuka acara Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Wirausaha Inovatif Berbasis Teknologi di Makassar, Jumat (28/6/2013).
 
Menurutnya ini bagian dari keberpihakan pemerintah agar pengusaha muda cepat berkembang menghadapi arus perubahan global yang menerpa Indonesia. Selain itu, kredit usaha rakyat juga akan dikembangkan bagi pengusaha pemula.
 
Saat ini, katanya, tengah terjadi perubahan besar di dunia terutama peralihan orientasi ekonomi dari Eropa dan AS ke Asia Timur, termasuk Indonesia. Di kawasan Asean, Indonesia berperan penting dilihat dari ukuran gross domestik bruto (GDP) yang mencapai US$1 triliun. "Kita harus percaya diri. Kita adalah kekuatan di regional ini, walau masih banyak pekerjaan rumah," katanya.
 
Selain itu, katanya, fenomena menarik lainnya adalah perubahan demografik di mana warga usia produktif berkurang di negara-negara maju, sementara di Indonesia justru tengah tumbuh pesat.
 
Indonesia juga tengah menuju Asean Economi Community (AEC) 2015 dengan tingkat persaingan yang jauh lebih tinggi. "Indonesia akan terintegrasi dengan negara-negara Asean, kemudian terintegrasi secara global pada 2020. Karena itu, persaingan jadi kata kunci bagi semua bangsa," jelasnya.
 
Namun, Hatta berpendapat sekalipun kondisi semakin terbuka dia tetap tidak setuju dengan free trade karena dianggap akan melindas pihak yang lemah.
 
Oleh karena itu, pemeritah tetap harus memikirkan kepentingan nasional, agar perdagangan bebas tidak menjadi gelombang pembunuh.
 
Menanggapi pertanyaan peserta sosialisasi tentang banyaknya perusahaan asing yang yang tidak memberi kontribus kepada kesejahteraan masyarakat sekitar, Hatta menyebut telah mengajukan 5 permintaan kepada korporasi asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper