BISNIS.COM, TOKYO—Perekonomian Jepang menguat pada Mei, didukung oleh kenaikan produksi pabrik hingga level tertinggi sejak Desember 2011.
Angka penjualan ritel meningkat, serta harga konsumen menghentikan kemerosotan selama 6 bulan terakhir. Hal-hal tersebut menambah optimisme terhadap upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengakhiri deflasi.
Harga konsumen—yang tidak mencakup makanan segar—tidak berubah dari tahun lalu, sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar yen yang menaikkan harga perabotan pada fase tertinggi dalam hampir 5 tahun terakhir.
Biro Statistik di Tokyo mengumumkan harga-harga, tidak termasuk makanan segar dan energi, turun 0,4% pada Mei dari tahun sebelumnya. Produksi pabrik, sementara itu, naik 2% dari April, didorong oleh permintaan dari perusahaan energi. Penjualan ritel juga naik 1,5% dari bulan sebelumnya.
Data-data tersebut menunjukkan strategi Abe untuk menaikkan inflasi mulai menunjukkan hasil. Data yang sama juga mengurangi tekanan terhadap Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda untuk menambah stimulus.
“Kebijakan pemerintah dan BoJ mulai menunjukkan hasil dalam hal reflasi ekonomi,” ujar Takuji Okubo, Kepala Ekonom Japan Macro Avisors di Tokyo. Pada saat bersamaan, lanjutnya, upaya Jepang untuk pulih dari deflasi selama 2 tahun akan membutuhkan performa ekonomi yang baik dalam beberapa tahun.