BISNIS.COM, JAKARTA--Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya mengantisipasi penggunaan dinamit curian untuk aksi terorisme.
"Bisa saja bahwa barang-barang bahan peledak ini digunakan untuk tujuan lain, bukan sebagai aktivitas penambangan tapi tujuan terkait masalah terorisme. Hal seperti itu yang harus kita antisipasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/6)
Mabes Polri, lanjutnya, tidak akan meremehkan kondisi yang saat ini terjadi. Pihaknya juga harus tetap memprediksi kemungkinan bahwa bahan peledak curian itu digunakan untuk hal-hal yang membahayakan.
"Namun sementara belum ada indikasi kesana (aksi terorisme). Sampai saat ini belum ada fakta seperti itu. Makanya penyelidikan juga dibantu tim Detasemen Khusus (Densus 88)," katanya.
Boy menuturkan sementara ini pihaknya melihat hilangnya 250 batang dinamit sebagai aksi pencurian. Pihaknya bersama jajaran kepolisian yang wilayahnya masuk dalam rute perjalanan truk itu kini juga terus melakukan penelusuran ulang, termasuk Polda Metro Jaya, Polda Jabar dan Polres Bogor.
Sebanyak dua dus berisi 250 batang dinamit hilang dalam perjalanan dari PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dari Gudang Bahan Peledak Kalijati Subang, Jawa Barat, pada Rabu (26/6). (Antara)
Baca juga:
o 250 Dinamit Masih Raib, Siap-siap Banyak Razia
o Pelaku Kabur Setelah Gasak 250 Dinamit dari Truk
o Awas, 250 Dinamit Siap Ledak Hilang di Marunda