Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KARTU KREDIT: Waspadai Iklan Pemutihan Utang

BISNIS.COM, SURABAYA--Perbankan dan nasabah diminta mewaspadai iklan pemutihan beban utang kartu kredit karena berpotensi menimbulkan permasalahan hukum di masa mendatang.Manajer Divisi Kajian Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa

BISNIS.COM, SURABAYA--Perbankan dan nasabah diminta mewaspadai iklan pemutihan beban utang kartu kredit karena berpotensi menimbulkan permasalahan hukum di masa mendatang.

Manajer Divisi Kajian Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Tommy Andreas mengingatkan agar pemilik kartu kredit berhati-hati meminjamkan kartunya ke orang lain. Termasuk bila menunggak dan menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyelesaikan.

"Harus hati-hati memberikan kartu ke orang lain. Kalau orang lain membuat pailit maka rugi kita," jelasnya saat diskusi bertema Menekan Kejahatan Nontunai Menuju Cashless Society yang digelar Kabarbisnis.com, Selasa (26/6/2013).

Iklan jasa pemutihan kartu kredit serta pengurangan beban utang kartu kredit saat ini mudah ditemui di koran dan laman internet. Termasuk tawaran menggunakan pengacara untuk menyelesaikan masalah itu.

Tommy menilai iklan itu hanya orang memanfaatkan celah. "Kalau tunggakan Rp1 miliar bisa selesai dengan jasa Rp400.000 bagaimana? Tapi ingat nama tercatat di BI checking."

Fraud Control BNI Surabaya Eman Surachman praktik penggunaan jasa pihak ketiga untuk penyelesaian kartu bermasalah masih ditemui. "Kalau memakai pihak ketiga salah, harusnya kalau mau diskon langsung ke bank saja,"
urainya.

Dia mengingatkan bahwa kartu kredit beserta utangnya tidak bisa dipindahkan. "Itu yang ada di iklan jasa tapi tidak tepat."

Soal seberapa banyak kasus yang melibatkan "jasa penyelesaian" kartu kredit bermasalah,  Eman kurang memahami. Pasalnya, persoalan tagihan berada di unit penagihan yang terpisah dari bidangnya.

Manajer Sentra Bisnis Kartu BNI Surabaya Cholis Auni Akbar menguraikan lini kartu kredit memang masih ditargetkan tumbuh. "Kami di Jawa Timur tahun ini ditargetkan mendapat 16.000 nasabah baru," jelasnya.

Adapun jumlah pemegang kartu kredit yang ada hingga Juni 2013 sebanyak 300.000 nasabah. Capaian pesimistis dari target itu menurutnya dikisaran 310.000 pemegang kartu kredit hingga akhir tahun.

Cholis menguraikan tak semua pemegang kartu kredit itu aktif bertransaksi. "Setidaknya itu terlihat dari 300.000 pemegang kartu kredit BNI, hanya 60% yang aktif. "40% sudah aktivasi tapi tidak transaksi.."

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper