BISNIS.COM, STABAT, Sumut –Cuaca ekstrim yang terjadi sejak 3 minggu terakhir diperkirakan memangkas produksi jagung dari lahan pertanian di Sumatra Utara hingga 25%.
“Hujan turun cukup deras, ditambah cuaca yang terus berubah, menyebabkan hama semakin berkembang dan mempengaruhi hasil panen beberapa komoditas pertanian, terbesar jagung,” jelas Plt Kepala UPT Balai Profesi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Sumut hari ini, Rabu (12/6/2013).
Baharudin Siregar mengemukakan serangan mulai terjadi sejak awal Februari 2012, selain terjadi penurunan produksi, sejumlah tanaman tidak menghasilkan buah. Tanaman yang diserang adalah padi dan jagung.
Penyakit hawar daun telah merusak tanaman jagung seluas 105,9 hektare di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sehingga diprediksi memangkas produksi hingga 25%. Serangan hama ini dipicu oleh cuaca ekstrim, seperti panas dan hujan, yang tidak menentu.
Data yang dikumpulkan Bisnis dari berbagai sumber menyebutkan dalam pertanian, hawar merupakan serangan patogen tumbuhan, bisa menyerang daun, buah, dan bagian tananam lain. Bagian tanaman yang diserang akan memiliki bercak, jaringan mati, dan menjadi layu.
Sementara itu, ujarnya, sekitar 110,7 hektare tanaman padi di Provinsi Sumatra Utara diserang hama putih, tikus, walang sangit, dan kresek, sehingga perlu penanganan intensif agar tidak terlalu banyak emangkas produksi.
Dia menyebutkan dari sejumlah kabupaten yang diserang hama, serangan terluas terjadi di areal persawahan Kabupaten Simalungun, yaitu 47,8 hektare terkena serangan hama putih, 26,4 hektare diserang walang sangat dan kresek, serta 5 hektare diserang hama tikus.