BISNIS.COM, JAKARTA: Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Menteri Pertahanan Stephen Smith hari ini, Jumat (3/5/2013) meluncurkan Buku Putih Pertahanan 2013. Buku Putih Pertahanan 2013 saling-mengisi dengan Strategi Keamanan Nasional yang diluncurkan pada 23 Januari 2013, dan Buku Putih Australia di Abad Asia yang diluncurkan pada 28 Oktober 2012.
“Ketiga dokumen ini merupakan pernyataan prioritas yang Pemerintah tempatkan pada keamanan dan kemakmuran Australia serta pada pemeliharaan Angkatan Pertahanan Australia yang tangguh guna memenuhi tantangan-tantangan keamanan nasional Australia,” demikian siaran pers Kedubes Australia di Jakarta, Jumat (3/5/2013).
Buku Putih Pertahanan 2013 ini menjawab perkembangan-perkembangan internasional dan dalam negeri yang signifikan sejak 2009, yang mempengaruhi tatanan keamanan dan pertahanan nasional Australia, termasuk dampaknya pada postur kekuatan, struktur kekuatan masa depan dan anggaran Pertahanan.
Perkembangan-perkembangan tersebut termasuk peralihan strategi ekonomi dan militer yang tengah berlangsung ke Indo-Pasifik; penurunan tingkat operasional Angkatan Pertahanan Australia (ADF) dari Afghanistan, Timor-Leste dan Kepulauan Solomon; penyeimbangan kembali Amerika Serikat ke Asia-Pasifik.
Selain itu peningkatan secara substansial kerja sama praktis Australia dengan Amerika Serikat terkait dengan hubungan Aliansi; dan efek buruk Krisis Keuangan Global yang tengah berlangsung, yang terus berdampak merusak secara signifikan pada ekonomi global, situasi dan kondisi fiskal domestik dan pendanaan Pertahanan.
Buku Putih Pertahanan 2009 dengan jelas menjabarkan kepentingan Australia yang lestari pada stabilitas kawasan Asia-Pasifik secara lebih luas. Indo-Pasifik menyesuaikan prioritas fokus strategis Australia pada busur yang membentang dari India ke Asia Tenggara hingga Timur Laut, termasuk garis komunikasi laut di mana kawasan bergantung.
Kawasan ini adalah lokasi pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah mengubah bentuk beberapa negara, termasuk Cina, India, Indonesia, dan Republik Korea dalam satu generasi.
Kemitraan Australia yang telah berlangsung lama dengan Indonesia tetap menjadi hubungan pertahanan yang paling penting di kawasan. Pemerintah akan mengembangkan beberapa pilihan untuk memperluas program-program maritim, anti-terorisme, pemeliharaan perdamaian serta bantuan kemanusiaan dan kerjasama pemberian bantuan bencana Australia dengan Indonesia, termasuk melalui perluasan program latihan bilateral dan peningkatan kekerapan dan jangkauan pertukaran personil dan unit. (mfm)